Perlu diingat bahwa ibu hamil membutuhkan sekitar 25-30 gram serat per hari, yang terdiri dari serat tidak larut dan larut.
Serat larut meningkatkan fermentasi di usus besar dan memperlambat pengosongan lambung, menahan air dan membentuk gel.
Sedangkan untuk buah-buahan yang mengandung serat larut, seperti jeruk, apel dan stroberi.
Sementara serat yang tidak larut akan lebih sulit dicerna, itu akan mempersingkat waktu perjalanan melalui usus dan meningkatkan massa tinja.
Serat tidak larut dapat diperoleh dari sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran.
3. Olahraga
Dimungkinkan untuk mengatasi sembelit pada wanita hamil dengan bantuan aktivitas fisik secara teratur. Diketahui bahwa latihan fisik secara teratur merangsang otot-otot usus.
Aktivitas fisik dianjurkan untuk memulai buang air besar, seperti olahraga ringan selama 30 menit setiap hari.
Jika kamu tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya setiap hari, maka setidaknya kan8 dapat menggunakan kebiasaan ini 3-4 kali seminggu.
Adapun senam ringan yang aman untuk ibu hamil, yaitu jalan santai atau senam fisik untuk ibu hamil.
4. Jangan tunda bab
Tentu saja, kamu tahu bahwa terlalu sering menunda buang air besar dapat menyebabkan sakit perut dan sembelit. Penundaan BAB menyebabkan peningkatan penyerapan air di usus besar, akibatnya tinja menjadi lebih keras.
Hal ini juga berlaku untuk ibu hamil. Oleh karena itu, biasakan untuk tidak menunda membaca bab dalam kotak panjang untuk memastikan pencernaan makanan yang normal.
5. Cegah efek samping yang terkait dengan asupan zat besi
Ibu hamil tentunya membutuhkan lebih banyak zat besi dan asam folat untuk menjaga kehamilan dan mencegah anemia.
Namun, suplemen yang merangsang hematopoiesis tampaknya memiliki efek samping yang dapat menyebabkan sembelit dan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.