Karena dengan hiperhidrosis fokal primer, kelenjar keringat di bagian tubuh tertentu mulai berkeringat, meski Anda tidak berolahraga.
Hiperhidrosis sekunder biasanya terjadi karena penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid atau gula darah rendah.
3. Gejala penyakit tertentu
Menurut penjelasan sebelumnya, keringat telapak tangan juga bisa disebabkan oleh hiperhidrosis sekunder yang terjadi akibat penyakit tertentu.
Oleh karena itu, telapak tangan yang berkeringat juga dapat dikaitkan dengan tanda adanya penyakit tertentu, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Pada penderita penyakit jantung, kemampuan organ jantung untuk mensuplai darah ke tubuh menurun.
Kondisi ini menyebabkan tubuh memaksa jantung memompa darah lebih kuat, sehingga muncul peningkatan keringat di telapak tangan.
Sedangkan pada penderita diabetes, kondisi ini bisa terjadi karena kadar gula dalam tubuh yang terlalu rendah akibat asupan obat antidiabetik yang berlebihan.
4. Genetika
Saat telapak tangan berkeringat, kamu mungkin juga mendapati bahwa anggota keluarga Anda merasakan hal yang sama.
Mengapa ini terjadi? Karena keringat berlebih pada tangan dapat disebabkan oleh faktor genetik yang menyebabkan hiperaktivitas kelenjar ekrin, maka kondisi ini ditularkan oleh orang tua kepada anaknya.
Inilah sebabnya mengapa beberapa anggota keluarga mungkin mengalami telapak tangan yang berkeringat.
5. Hormon
Selain itu, hormon menjadi penyebab telapak tangan berkeringat. Hormon tiroid biasanya menjadi penyebab keringat berlebih.
Mungkin tubuh memproduksi hormon-hormon ini secara berlebihan karena kerusakan kelenjar tiroid.
Kondisi ini kemudian meningkatkan detak jantung dan menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat berlebih.