KOTA - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Guna mengimplementasikan lingkungan yang baik bagi setiap peserta didiknya, SMP Salafiyah Kota Pekalongan deklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Anti Perundungan, Senin (11/12/2023).
Kepala SMP Salafiyah Kota Pekalongan, Abu Bakar Hidayatullah mengatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan puncak dari komitmen pihak sekolah untuk menjaga lingkungan dari tindakan kekerasan.
"Kami melakukan berbagai program sekolah dimulai dari sosialisasi konvensi hak anak kepada guru dan tenaga kependidikan di sekolah kami, serta pelatihan program nasional ROOTS atau program anti bullying baik kepada orang tua dan anak didik kami," katanya.
Sebagai bentuk komitmen bersama pihaknya mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak dan Anti Perundungan dengan berkolaborasi bersama orang tua, masyarakat dan pemangku wilayah setempat seperti lurah, bhabinsa dan bhabinkantibmas.
SMP Salafiyah Kota Pekalongan mengukuhkan 42 siswa sebagai agent perubahan yang juga menjadi kader adiwiyata. Tugas mereka yaitu mencegah terjadinya tindak kekerasan di sekolah dan mereka harus berperan aktif menggerakkan warga sekolah menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
"Kami akan mengawal program ini setelah launching bukan berarti selesai upaya pencegahan dan penanggulangan terus kita lakukan dengan melibatkan warga sekolah, orang tua dan seluruh stakeholder terkait untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman sehingga mereka semangat untuk belajar," tandasnya.
Sementara itu, salah satu agent perubahan dan kader adiwiyata, Mutia Fatin siswi kelas VIII, usai dikukuhkan mereka akan membuat kegiatan yang menarik siswa siswi bagaimana berteman atau bergaul dengan baik dan positif tak lupa sembari menggembangkan budaya menjaga kebersihan sekolah. "Selain bersih dari sampah, kami ingin sekolah kami terjaga dan bersih dari tindak kekerasan," pungkasnya. (mal)