Pemilih Muda Butuh 7 Menit di TPS

Rabu 31 Jan 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Wawan Fcd

PANINGGARAN - KPU Kabupaten Pekalongan kembali menyelenggarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan umum tahun 2024. Simulasi dilaksanakan di TPS 001 di Desa/Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Rabu (31/1/2024).

Dalam pantauan, antusias masyarakat untuk mendatangi lokasi TPS di lapangan futsal di Desa Paninggaran tampak bagus. Sejak pukul 07.00 WIB, para pemilih mulai berbondong-bondong mendatangi lokasi TPS.

Meskipun itu hanya simulasi, namun prosesnya dilaksanakan seperti proses pemungutan yang sebenarnya. Yang membedakan hanya surat suaranya. Dalam simulasi, surat suara menggunakan spesimen yang tak sama dengan surat suara aslinya.

Masyarakat Desa Paninggaran tampak semangat untuk menggunakan hak suaranya. Bukan hanya pemilih yang sudah dewasa, pemilih pemula pun tampak antusias. Beberapa pemilih tampak masih mengenakan seragam abu-abu putih saat mencoblos di TPS.

"Ini coblosan pertama saya, jadi seneng bisa ikuti simulasi ini agar ada gambaran saat benar-benar nyoblos nanti," tutur Putri, salah satu pemilih pemula yang ikut dalam simulasi kemarin.

Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Lailatul Izzah, mengatakan, simulasi kali ini dilangsungkan di TPS 001 di Desa Paninggaran. Menurutnya, jumlah DPR di TPS ini sebanyak 272 pemilih, yakni 141 pemilih laki-laki dan 131 pemilih perempuan.

"Ini adalah TPS riil sama seperti simulasi yang kemarin. Untuk lokasi TPS sebenarnya tidak jauh dari sini," kata dia.

Dikatakan, sejak dimulainya proses pemungutan suara pada pukul 07.00 WIB, antusiasme masyarakat Paninggaran untuk memberikan suaranya bagus. Dalam simulasi itu, para saksi dan sebagainya juga hadir. Sebab simulasi didesain mendekati aslinya. Yang membedakan hanyalah surat suaranya.

"Dalam simulasi pemungutan suara ini kami menggunakan spesimen seperti kemarin. Untuk spesimennya, partai politik sama jumlahnya cuma nama-nama partai politik diganti nama buah, dan nomornya lebih dari itu, tidak sesuai aslinya. DPD juga kita lebihkan, yang seharuisnya 11 ada 12," terang dia.

Spesimen surat suara untuk pasangan presiden dan wakil presiden, ada empat pasangan. "Karena ini spesimen, maka tidak boleh sama persis. Yang boleh sama adalah ukurannya, sehingga masyarakat tahu akan mendapatkan surat suara seperti apa nanti," katanya.

Dalam simulasi kemarin, untuk penghitungan surat suara hanya dua yang akan dihitung, yakni surat suara SPD dan surat suara DPR RI. "Ini beda dengan simulasi di Bojong yang dihitung adalah pasangan presiden dan wakil presiden dan DPR RI, tapi kali ini kita menghitungnya DPD dan DPR RI," lanjut dia.

Dari pantauannya, proses pemungutan suara di TPS 001 Desa Paninggaran berjalan lancar. Masyarakat teratur dalam menggunakan hak suaranya di TPS. "Mereka sesuai dengan arahan membawa C pemberitahuan dan juga identitas KTP dan sebagainya untuk bisa memberikan hak suaranya," kata dia.

Disebutkan, untuk lama atau waktu yang dibutuhkan oleh pemilih dalam menggunakan hak suaranya di TPS itu rata-rata tergantung usia. Untuk pemilih usia muda, waktu yang dibutuhkan di TPS sekitar tujuh menit selesai. Ini mulai dari pendaftaran, menunggu, mendapatkan giliran mencoblos sampai celup tinta itu tujuh menit.

"Kalau untuk yang sepuh-sepuh, sampai 10 menit lebih. Memang tergantung dari pemilihnya sendiri. Kalau yang muda mungkin mereka sudah tahu mau milih yang mana sehingga mereka cepet memberikan suaranya," ujar Lailatul Izzah.

Disinggung untuk pemilih tidak bisa membaca atau dengan alasan tertentu sehingga tidak bisa menggunakan hak pilihnya sendirian di TPS apakah bisa didampingi, Izzah menyatakan, untuk orang-orang yang membutuhkan pendampingan, mungkin disabilitas, atau orang-orang yang karena beberapa hal tidak bisa menggunakan hak pilihnya sendiri diperbolehkan memakai pendamping.

Tags : #tps
Kategori :