Meningkatkan Kemampuan Pidato Persuasif Melalui Metode Sosiodrama

Minggu 03 Dec 2023 - 22:15 WIB
Editor : Hendri

DI dalam pelajaran Bahasa Indonesia ada keterampilan meliputi; keterampilan menyimak, mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. 

Keterampilan berbicara merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang harus dimiliki oleh pendidik dan peserta didik di sekolah. Terampil berbicara menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya. 

Seperti yang diungkapkan Supriyadi (2005) bahwa sebagian besar siswa belum lancar berbicara dalam bahasa Indonesia. Siswa yang belum lancar berbicara tersebut dapat disertai dengan sikap siswa yang pasif, malas berbicara, sehingga merasa takut salah dan malu, atau bahkan kurang berminat untuk berlatih berbicara di depan kelas. 

Guru harus mampu menumbuhkan minat berbicara para siswa ketika di dalam kelas khususnya pada kelas IX. Peserta didik di SMP Negeri 2 Singorojo, Kab Kendal, khususnya kelas IX, keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia relatif masih kurang. 

Setiap mereka berkomunikasi walaupun di kelas ketika proses pembelajaran, menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa atau bahasa gaul. Menyampaikan pidato persuasif merupakan materi kelas IX sekolah menengah pertama. 

Unsur yang akan dinilai adalah siswa mampu mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca dengan bahasa Indonesia.

Salah satu metode yang saya terapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IX adalah metode sosiodrama. Menurut Wiryaman (2010), metode sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukan kepada siswa tentang masalah-masalah.

Caranya dengan mempertunjukan kepada siswa masalah bimbingan hubungan sosial tersebut didramatisirkan oleh siswa di bawah bimbingan guru. Jadi, dengan metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik dengan menggunakan bahasa Indonesia. 

Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pidato persuasif bersifat mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. 

Seringkali pada event-event tertentu kita banyak menemui pidato persuasif yang dilakukan kepada khalayak. Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu kepada audiens agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi menjadi cair dan dapat mudah diterima oleh audiens.

Menurut Wiryaman (2010) metode sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukan kepada siswa tentang masalah-masalah, caranya dengan mempertunjukan kepada siswa masalah bimbingan hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa di bawah pimpinan guru. 

Menurut Moreno sosiodrama adalah sekumpulan individu yang memiliki fokus tertentu yang bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan sosial dan transformasi konflik antarkelompok (Kellermann, 2007). 

Djamarah (2000: 200) berpendapat bahwa metode sosiodrama adalah cara mengajar yang memberikan kesempatan anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalamkehidupan masyarakat.

Dari berbagai penjelasan tentang sosiodrama di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sosiodrama adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang terjadi dalam konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-masalah tersebut melalui sebuah drama.

Kategori :