Andika-Hendi Mampu Dongkrak Suara di Pekalongan

Rabu 18 Sep 2024 - 19:55 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Wawan Fcd

KAJEN - Bacalon Gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan Jenderal TNI (Purn) Andika M Perkasa dan bacalon wakilnya Hendrar Prihadi alias Hendi dikenalkan di struktural DPC PDI Perjuangan di Kota dan Kabupaten Pekalongan. Keduanya dikenalkan dalam acara Rakercabsus Pilkada 2024 di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan, kemarin.

Hadir dalam rakercabsus ini bacalon gubernur Andika M Perkasa, bacalon wakil gubernur Hendrar Prihadi, bacalon bupati Pekalongan Riswadi, bacalon wakil Bupati Mukhammad Amin, bacalon walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, dan jajaran pengurus DPD PDIP Jateng.

Tampak pula tokoh dan sesepuh PDI Perjuangan dari Pekalongan seperti Amat Antono dan Dulmanan. Rakercabsus ini dihadiri sekitar 2.500 pengurus struktural PDI Perjuangan beserta sayap partainya.

Bacalon Gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan, Andika M Perkasa, usai kegiatan, menyampaikan, kedatangannya ke Pekalongan untuk berkenalan dengan infrastruktur partai PDI Perjuangan di Kota dan Kabupaten Pekalongan.

"Pengumuman oleh Ketua Umum PDI Perjuangan juga satu hari sebelum pendaftaran di KPUD Semarang, sehingga dengan keterbatasan waktu ini tidak mungkin kami bisa datang ke seluruh desa-desa," kata dia.

"Jadi tulang punggung kita adalah infrastruktur partai. Oleh karena itu, Mas Bambang Pacul memerintahkan kami untuk keliling supaya dikenal dan supaya infrastruktur partai ini yang kemudian menyosialisasikan. Harapan infrastruktur partai bekerja keras, dengan dibantu oleh para relawan," kata Andika.

Andika optimis akan menang di Kabupaten dan Kota Pekalongan. Pasalnya, dari pengalaman Pilkada sebelumnya, calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan selalu bisa menang di Pekalongan.

"Dari paparan Ketua DPC Kabupaten maupun Kota, kita punya pengalaman. Pengalaman ini kan sudah merupakan satu bukti jam terbang, berkali-kali. Karena yang memimpin sendiri, ketua DPC juga orang yang bukan baru saja menjabat tapi sudah lebih dari tiga periode jadi sudah mengetahui kondisi infrastrukturnya dan kondisi di lapangan.  Jadi kalau saya merasa optimis (menang)," tandas dia.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pekalongan yang juga bacalon bupati Pekalongan, Riswadi, mengatakan, rakercabsus atau rapat kerja cabang khusus di dilakukan setelah rakerdasus. Rakercabsus kali ini dilakukan dalam rangka Pilkada.

"DPD mensosialisasikan kepada seluruh DPC di Jateng bahwa rekomendasi yang diturunkan oleh partai untuk didaftarkan ke KPU, maka struktural hukumnya wajib untuk memperjuangkan dan memenangkannya," tandas dia.

Untuk itu, kata dia, soliditas itu dibutuhkan di internal partai. "Sejak dirakercabkan hari ini dan Insya Allah tanggal 22 September ditetapkan sebagai calon tetap maka struktural partai tugasnya adalah memeperjuangkan, memenangkan dan bertarung. Kita itu yang penting menang. 54 persen boleh, 60 persen boleh, 51 persen boleh. Yang penting menang," ujar dia.

Dalam rakercabsus itu, kata Rambo beberapa kali membahana memecah acara. Itu merupakan panggilan untuk Andika.

Riswadi mengatakan, Rambo itu orangnya suspeck. Surveinya juga bagus. Namun, pihaknya tak boleh terlena dengan sebuah survei. "Survei itu kan sifatnya random. Oleh karena itu, kalau hari ini semua struktural hadir sekitar 2300 bersama Kota sekitar 2500 akan mensosialisasikan di keluarga, lingkungan, dan masyarakat. Hari ini akan dibagikan plakat serta banner yang akan dipasang di tiap rumah. Harapannya itu bisa mendongkrak dan sudah bareng tentu DPD lewat timnya juga akan bergerak turun ke semua kabupaten/kota untuk mengejar ketertinggalan," ucap dia.

Ia berharap, bangsa Indonesia sudah merdeka 79 tahun, maka demokrasi adalah kebebasan dan harapannya masyarakat mempunyai hak asasi untuk memilih. "Jangan sampai ada intervensi, diskriminasi dan lainnya. Dan saya rasa rakyat semakin pandai untuk memilih pemimpinnya yang pantas untuk memimpin Jawa Tengah," ujar dia.

Disinggung soal mitos bupati tidak bisa terpilih dua kali berturut-turut, ia menyerahkan mitos itu ke masyarakat. "Saya serahkan kepada masyarakat, jika itu sebuah keyakinan otomatis itu tidak boleh dilanggar," ujarnya.

Kategori :

Terkait