Makan daging yang kurang matang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dan parasit, termasuk toksoplasma, E. coli, listeria, dan salmonella, yang dapat menyebabkan keguguran dan cacat lahir pada anak.
Wanita hamil dapat membedakan daging matang dari daging yang tidak dipanggang berdasarkan warnanya.
Biasanya, dagingnya benar-benar digoreng, tidak ada bagian daging yang berwarna merah muda di dalamnya dan tidak ada keluarnya darah.
3. Ikan
Hidangan ikan mentah atau setengah matang, termasuk sushi dan sashimi, berisiko terkena infeksi bakteri.
Jika dimakan selama kehamilan, infeksi bakteri dapat menyebabkan keguguran, gangguan kesehatan setelah melahirkan, bahkan kematian janin dalam kandungan.
Oleh karena itu, ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih, mengolah dan memakan ikan atau produk olahan ikan.
4. Remis, lobster, dan udang.
Makanan yang terbuat dari kerang, lobster, dan udang juga harus dimasak dengan sempurna. Karena produk tersebut berpotensi terinfeksi bakteri, virus bahkan racun.
Ada kekhawatiran bahwa memakannya mentah atau tidak matang sepenuhnya dapat menyebabkan keracunan makanan dan mengganggu kehamilan.
5. Sayur kol
Sayuran bertunas seperti kol dan semanggi adalah salah satu makanan mentah yang harus dihindari ibu hamil.
Hal ini karena sayuran kecambah mentah berpotensi terpapar bakteri, yang dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur, terutama jika sayurannya rusak.
Bakteri dapat menyerang sayuran kapan saja, baik selama produksi, pemanenan, penyimpanan, pengangkutan, atau saat penjualan.
Jika ibu hamil masih ingin makan sayur kecambah, pastikan untuk mencucinya hingga bersih dan masak hingga matang sepenuhnya.
Selain beberapa makanan mentah yang tercantum di atas, ibu hamil juga tidak dianjurkan mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Sebaliknya, ibu hamil bisa minum susu ultra-pasteurisasi.