Benarkah Batik Mega Mendung Terinspirasi dari Budaya Tionghoa? Berikut Sejarah dan Filosofinya

Batik mega mendung memiliki makna Kedamaian serta kesejukan.-Freepik-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Benarkah batik mega mendung terinspirasi dari budaya Tionghoa? Apa jawaban pertanyaan tersebut? Benar atau salah? Mari kita bahas satu per satu.

Batik mega mendung menjadi salah satu motif batik yang populer di Indonesia.

Batik yang memiliki makna kesejukan serta kedamaian ini merupakan batik khas dari daerah Cirebon, batik ini memiliki sejarah dan filosofi yang sangat menarik.

Mega mendung dalam sejarahnya memang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, budaya yang masuk ke daerah Cirebon pada abad ke 16.

Pengaruh tersebut terlihat pada warna pola mega mendung yaitu biru dan putih yang diambil dari warna peralatan keramik Tiongkok, yang diterima Sunan Gunung Jati melalui pemberian Putri Ong Tien.

Keramik-keramik tersebut hingga saat ini masih terpajang di sekitar makam Sunan Gunung Jati.

Alasan batik mega mendung terinspirasi dari budaya Tionghoa juga tidak lepas dari letak Cirebon yang berada di pesisir utara Pulau Jawa.

Lokasi tersebut pada masa itu menjadi tempat strategis terjadinya akulturasi budaya dengan budaya luar negri.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Blazer Batik Wanita Kekinian untuk Menunjang Penampilan agar Terlihat Modis

Walau batik mega mendung terinspirasi dari budaya Tionghoa, namun antara mega mendung Cirebon dengan mega mendung Tiongkok memiliki perbedaan.

Diantaranya garis-garis penyusun awan mega mendung Cirebon terbentuk dari garis yang cenderung lonjong dengan bentuk lancip di ujungnya membentuk segitiga.

Selanjutnya mega mendung Cirebon memiliki warna gradasi.

Sedangkan pada mega mendung Tiongkok, polanya berupa garis-garis yang cenderung berbentuk lingkaran dan tidak menunjukkan gradasi.

Makna dari Motif Batik Mega Mendung

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan