Cegah Stunting, Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Kendal Dorong Konsumsi Olahan Ikan

PENGABDIAN MASYARAKAT - Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Kendal Bersama Mahasiswa dan Kader Kesehatan Desa Bandengan saat melaksanakan pengabdian masyarakat melalui edukasi konsumsi olahan ikan.-ACHMAD ZAENURI -

KENDAL - Stunting masih menjadi problem bersama di tingkat nasional yang membutuhkan keterlibatan semua stakeholder dalam penanganannya. Karena itu, tim dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Kendal pun turun tangan melakukan edukasi "Peningkatan Konsumsi Olahan Ikan Laut dalam Rangka Pencegahan Stunting Melalui Kader Kesehatan Di Kelurahan Bandengan Kabupaten Kendal".

Kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian masyarakat sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun tim dosen yang terlibat, yakni Sri Setiasih, Titi Mursiti, Septalia Isharyanti, di mana mereka dibantu oleh 5 mahasiswa Tingkat III semester  5, yaitu Patricia Dea Dwianasetya, Ganis Firly Safittaningrum, Aldira Revalina, Dewi Lisa Wulandari, dan Hanna Nailil Faridatun Nikmah.

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebanyak 2 kali. Yang pertama pada Selasa, 13 Agustus 2024 di Kelurahan Bandengan Kecamatan Kendal dengan sasaran 20 kader kesehatan, Ketua TP PKK, Bidan di wilayah Kelurahan Bandengan Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal.

Acara diawali dengan sambutan dari ibu Ketua TP PKK Kelurahan Bandengan, dilanjutkan pemberian materi tentang Kandungan dan manfaat ikan, yang di fokuskan ikan kembung  oleh Tim Pengabmas dan dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu mengajarkan cara pengolahan ikan kembung dengan narasumber dari SMK Negeri 4 Kendal, ibu Hartini, M.Pd.

Kegiatan ke-2 adalah evaluasi yang dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Agustus 2024 jam 16.00 WIB sampai selesai di rumah salah satu kader yang diisi kegiatan lomba memasak dari bahan dasar ikan laut (ikan kembung).

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Kendal, Sri Setiasih, mengatakan bahwa setelah kegiatan ini para kader diharapkan bisa membuat dan mengajarkan pada ibu-ibu dan menjadikan olahan ikan laut ini sebagai salah satu alternatif untuk PMT di Posyandu wilayah masing-masing.

"Selain melakukan tugas utama kader, mereka juga dapat melakukan wirausaha sendiri sehingga membantu meningkatkan perekonomian mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada di Bandengan," ujar Sri Setiasih.

Ia menyebut pencegahan stunting ini juga amat terjangkau, di mana meski murah harganya tapi gizinya luuar biasa. 

"Dengan selalu mengonsumsi olahan ikan laut, tidak hanya menyehatkan tetapi perekonomian masyarakat Bandengan akan meningkat dan harapannya kejadian stunting akan dapat dicegah," terangnya. (zen/sef/adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan