Buka Kelas Khusus Olahraga, SMPN 6 Pekalongan Wadahi Semua Potensi Siswa

DAPATKAN - Para siswa kelas olahraga mendapatkan arahan dari Walikota Pekalongan --

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Dalam rangka memfasilitasi bakat minat para siswa di bidang olahraga, Sekolah SMPN 6 Kota Pekalongan membuka Kelas Khusus Olahraga (KKO). Kelas Khusus Olahraga (KKO) adalah sebuah kelas di suatu sekolah yang dibentuk secara khusus untuk menampung dan melayani siswa yang mempunyai bakat atau potensi khusus, dalam hal ini adalah potensi bakat istimewa di bidang olahraga.

Disampaikan Kepala SMP Negeri 6 Kota Pekalongan, Qurratiani bahwa, kelas khusus olahraga ini baru pertama kali diinisiasi untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan peminatan peserta didik. Sebab, beberapa peserta didiknya memiliki potensi yang sangat luar biasa di bidang olahraga. Hal ini juga seiring dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka yang didalamnya sekolah bisa memberikan fleksibilitas pelayanan.

Adapun tujuan dibukanya kelas khusus olahraga ini selain meningkatkan kebugaran tubuh peserta didik sekaligus untuk memasyarakatkan olahraga dan menyiapkan peserta didik yang berpotensial untuk menjadi atlet yang profesional di bidang olahraga.

"Sehingga, kami berniat untuk tahun ini melayani anak-anak berpotensial yang tergabung dalam kelas khusus olahraga. Untuk peserta didik yang masuk ke kelas khusus ini memang ada proses seleksinya terlebih dahulu yang dilakukan oleh sekolah sebelum dimulainya tahun pelajaran baru ini," ungkap Ani sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan, setiap jenjang kelas ada 2 kelas, sehingga total ada 6 kelas khusus olahraga di SMP Negeri 6 Pekalongan baik kelas VII, VIII, dan IX. Pada hari-hari tertentu, peserta didik mendapatkan fasilitas latihan di luar kelas seperti Gelanggang Olahraga (GOR) maupun tempat outdoor lainnya saat jam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tiap kelas khusus olahraga ini berisikan 32 anak dengan potensi cabang olahraga yang beragam seperti sepak bola, bola basket, bola voli, bulutangkis, dan sebagainya. Meski untuk SDM guru olahraga yang dimiliki hanya 3 orang, namun pelayanan kelas khusus olahraga ini bisa terus dioptimalkan dengan adanya guru mapel lain yang memiliki passion di olahraga maupun bekerjasama dengan pelatih ekstrakurikuler dan orang tua peserta didik yang memiliki passion olahraga juga.

"Saat mereka latihan di luar kelas sebenarnya mereka melaksanakan juga P5. Jadi, kami tidak mengubah kurikulum maupun mengubah hak anak mendapatkan jam pelajaran biasanya. Hanya mengganti konten P5 yang disesuaikan dengan potensi anak tersebut," pungkasnya.(Mal)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan