Mengenal Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan, Tradisi Menolak Bala

Mengenal Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan-wirestock/Freepik-

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Berikut adalah artikel yang mengajak pembaca untuk mengenal Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan.

Masyarakat Indonesia khususnya orang Jawa pastinya sudah tak asing lagi dengan istilah Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan, istilah tersebut memiliki arti hari Rabu terakhir, kata wekasan atau pungkasan berarti akhir.

Yang dimaksud Rabu Wekasan sendiri adalah hari Rabu terakhir yang ada di bulan Safar, bulan kedua dari penanggalan Hijriyah. Tapi mengapa harus ada istilah tersebut? Dan mengapa tidak terjadi di bulan yang lainnya? Mari kita bahas.

Melansir dari NU Online, di Indonesia banyak yang mengenal hari Rabu terakhir di bulan Safar adalah hari di mana banyak bala (musibah) turun.

BACA JUGA:Hari Asyura atau 10 Muharram Tahun Ini Selasa atau Rabu? Begini Penjelasan dan Solusi Terbaiknya

Keyakinan tersebut didasarkan pada keterangan sebagian ulama kasyaf yang konon melihat turunnya ribuan bala pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Sehingga sampai sekarang masih banyak kita lihat di masyarakat Indonesia yang melakukan beberapa tradisi baik yang bertujuan sebagai penolak bala.

Tradisi-tradisi yang dilakukan di beberapa tempat di pulau Jawa biasanya akan mengakulturasikan nilai-nilai ajaran Islam dengan budaya Jawa.

Di Pekalongan sendiri banyak ditemukan tradisi udik-udikan atau tradisi membagikan uang dengan cara menyebarnya di depan rumah atau di tempat lapang.

BACA JUGA:Jadi Pembeda dengan Yahudi, Inilah Keutamaan Puasa Tasua, Amalan yang Dilakukan Saat Sebelum Puasa Asyura

Tradisi udik-udikan ini jelas bertujuan untuk menolak bala yang ada pada hari Rabu Wekasan tersebut, seperti dalam suatu hadis yang menyebutkan bahwa, "Perbuatan-perbuatan baik akan melindungi kita dari berbagai keburukan dan sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi akan menghindarkan diri kita dari siksa Tuhan" (HR ath-Thabarani).

Selain melakukan tradisi-tradisi semacam itu, ada pula yang melaksanakan shalat sunnah dan membaca doa agar terhindar dari bala atau musibah. Shalat sunnah tersebut biasanya dilakukan dengan niat shalat sunnah mutlak.

Di berbagai daerah pastinya memiliki ciri khasnya sendiri saat Rabu Wekasan, yang jelas upaya-upaya tersebut sebagai bentuk ikhtiar masyarakat agar dijauhkan dari segala macam bala atau musibah, sekaligus meneruskan tradisi yang sudah turun-temurun dijalankan.

BACA JUGA:Misteri Weton Jumat Kliwon bagi Masyarakat Jawa Tengah, Mulai dari Ritual Puasa sampai Mencuci Pusaka

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan