Potret Kondisi Faktual untuk Kejar Penurunan Stunting

Camat Pekalongan Utara Wismo Adityo.-ISTIMEWA -

KOTA - Kecamatan Pekalongan Utara terus berkomitmen menggenjot penurunan stunting di wilayahnya dengan mengedukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan melakukan pemotretan terhadap kondisi faktual. Hal tersebut disampaikan oleh Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo saat ditemui pada kegiatan Gerakan Pasar Murah di halaman kantor Kecamatan setempat, Rabu (31/7/2024). 

Wismo mengatakan bahwa pihaknya terus mencoba melihat latar belakang mengapa stunting bisa terjadi di lingkungan keluarga resiko. Secara keseluruhan untuk angka stunting di Kecamatan Pekalongan Utara relatif tinggi berdasarkan status gizi dari Kementerian Kesehatan. 

“Ada satu hal baik ketika ada angka stunting di suatu wilayah, seperti di sini salah satunya, sehingga kami bisa mengecek secara langsung dengan melakukan penimbangan oleh kader serentak di bulan Juli. Kemudian dari hasil penimbangan tersebut di Kecamatan Pekalongan Utara ada 2 kelurahan yang angka stuntingnya paling rendah se-Kota Pekalongan yaitu Kelurahan Bandengan bahkan zero stunting dan Padukuhan Kraton 2 anak stunting,” ujarnya. 

Dikatakan Wismo, beberapa waktu lalu Kecamatan Pekalongan Utara mencoba bekerja sama dengan himpunan psikolog Indonesia guna mengadakan sesi konsultasi secara terbuka mengundang masyarakat untuk berkonsultasi dengan psikolog. 

“Terkadang masyarakat tidak tahu harus menyampaikan kemana sehingga kami mencoba dekatkan komunikasi, beberapa dari mereka memiliki masalah tumbuh kembang anak, kondisi tidak sekolah, beberapa masalah penyebab stunting dan problem rumah tangga lain. Harapannya pemikiran masyarakat bisa lebih terbuka dengan kami berikan tempat untuk bercerita ini,” bebernya. 

Lebih lanjut, Wismo menuturkan upaya lain yang dilakukan yaitu melakukan pemotretan terhadap kondisi faktual mengapa muncul kecenderungan keluarga rawan stunting, karena menurutnya keluarga ini berbeda dengan keluarga stunting tetapi jika tidak ditanggulangi dan tidak diatasi akan muncul anak stunting, oleh sebab itu ia mencoba bedah seperti kondisi jamban, air minum dan hal lainnya.

“Pemotretan kondisi faktual ini artinya kita kulik mereka, siapa-siapa saja yang berada di posisi desil 1 dan 2, selanjutnya kita serahkan data tersebut dan merekomendasikan kepada OPD yang menangani. Jadi tugas kami memotret kondisi faktual yang ada lalu kita teruskan kepada instansi teknis. Untuk saat ini di Kecamatan Pekalongan Utara ada sekitar kurang lebih 200 stunting, semoga ini bisa terus kita tekan sampai zero,” pungkasnya.(nul)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan