Cerita Rakyat tentang Legenda Desa Sawangan di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan

Tugu di Pasar Doro-Google Maps (Mus Rancah)-

BACA JUGA:Legenda Jembatan Ronggo di Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Mistis dan Menyeramkan

Setelah bertemu di rumah Raden Candra, Raden Wirangan kaget dengan sambutan yang sangat ramah dari Raden Candra, sama sekali berbeda dengan cerita yang beredar.

Pemimpin Desa Kalimuru itu menjamu tamunya dengan baik dan berbincang-bincang hangat sampai menjelang malam. Karena hari mulai gelap, Raden Wirangan dan para pengawalnya memutuskan untuk menginap 1 hari di rumah Raden Candra.

Niat Jahat Raden Candra

Pada pagi harinya, tamu dari Desa Kalijati itu berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke desa mereka. Raden Candra mengantar mereka sampai di jembatan yang menjadi penghubung antar 2 desa tersebut.

Namun di tengah jalan tiba-tiba ada segerombolan orang yang mengaku sebagai begal menyerang Raden Wirangan dan pasukannya.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Legenda Jembatan Pencongan di Kabupaten Pekalongan, Sosok Penunggu Jembatan Pencongan

Raden Wirangan dan pasukannya terdesak, anehnya gerombolan begal ini memiliki kesaktian yang tidak biasa dimiliki para begal, kesaktian yang digunakan mereka menurut Raden Wirangan adalah kesaktian yang biasa dimiliki prajurit perang.

Raden Wirangan pun merasa curiga dengan Raden Candra, sebab saat ia terdesak pun Raden Candra hanya melihat saja tidak membantunya. Setelah pertarungan itu berjalan sengit, tiba-tiba ada laba-laba raksasa yang muncul dan menjerat gerombolan begal itu dengan sarangnya.

Raden Candra dan para pengawalnya pun tak lepas dari jeratan sarang laba-laba raksasa tersebut. Sedangkan Raden Wirangan dan pengawalnya selamat.

Usut punya usut ternyata sebenarnya Raden Candra sengaja menjebak Raden Wirangan agar ia bisa menguasai Desa Kalijati yang terkenal subur, namun rencana liciknya itu gagal karena kemunculan laba-laba raksasa.

BACA JUGA:Menelusuri 5 Makam Wali Besar di Sapuro Pekalongan

BACA JUGA:Menenangkan, Mengunjungi Makam Ki Ageng Rogoselo dan Ki Gede Penatas Angin, 2 Wali Besar di Pekalongan

Setelah kejadian aneh itu, para penduduk yang selamat lalu mengubah nama desa mereka menjadi Desa Sawang, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti sarang laba-laba. Seiring berjalannya waktu, masyarakat menyebut Desa Sawang menjadi Desa Sawangan.

Itulah cerita rakyat tentang legenda Desa Sawangan di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Semoga bermanfaat.(*)

Tag
Share