Mengunjungi Makam Mbah Gendon di Kesesi, Kisah Wali Keramat dari Pekalongan

Makam Mbah Wali Gendon-Google Maps (R.Miska)-

Setelah puluhan tahun menghilang, Mbah Gendon tiba-tiba kembali ke rumah dalam keadaan yang cukup aneh. Beliau datang dengan pakaian ala kadarnya, hanya memakai pakaian yang terbuat dari akar yang dianyam.

Kendati demikian, Kyai Tarab dan Nyai Takumi menyambut beliau dengan perasaan campur aduk, sangat bahagia sekaligus bingung dengan apa yang telah dialami anaknya.

Mbah Wali Gendon menceritakan bahwa selama hilang dirinya tinggal di dalam hutan dan goa, selama itu beliau hanya makan petai cina dan bunga pohon jati.

BACA JUGA:Mengunjungi Makam Pejuang Islam di Pekalongan, Alim dan Bijaksana dalam Memimpin Umat

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: Didirikan oleh Ulama Besar, Inilah Sejarah Berdirinya Masjid Raudhah Pekalongan

Kepulangan Mbah Gendon menggemparkan warga setempat, namun di tengah kegemparan itu beliau malah lari menaiki pohon kelapa dan berbulan-bulan hidup di sana.

Beliau hidup di atas pohon kelapa tanpa minum dan makan. Meskipun sudah dibujuk oleh orang tuanya, Mbah Gendon tetap belum mau turun.

Sampai sekitar setahun lamanya, tanpa diminta oleh siapa pun Mbah Gendon turun ke bawah menggunakan pelepah atau daun kelapa.

Pelepah itu pulalah yang digunakan beliau untuk duduk, ya duduk di bawah selama berbulan-bulan tanpa menghiraukan cuaca panas ataupun hujan. Akhirnya pihak keluarga membuatkan tempat agar beliau tidak kehujanan.

BACA JUGA:Manaqib Kakek Habib Luthfi bin Yahya, Maulana Habib Hasyim bin Umar bin Yahya Pekalongan

Keramat Makam Mbah Gendon

Ada kisah-kisah menarik tentang bukti kewalian Mbah Gendon, yakni tentang beberapa orang yang mengaku pernah ditemui oleh beliau setelah wafatnya.

Kisah pertama datang dari seseorang dari Malaysia yang mengunjungi makam Mbah Gendon di Kesesi pada tahun 90an. Ia dan keluarganya kaget setelah mendapati bahwa Mbah Gendon telah lama wafat.

Perlu diketahui Mbah Gendon wafat pada tanggal 6 November 1960 M atau 17 Jumadil Awal 1380 H, tepatnya pada hari Ahad Legi jam 9 malam.

BACA JUGA:Dikenal sebagai Pendakwah yang Humoris, Almaghfurlah KH Su'udi Kergon ternyata Ahli Tirakat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan