Jadi Sekolah Inklusi Sejak 2018

BELAJAR - Kegiatan belajar mengajar Siswa-siswi ABK di SMPN 10 Pekalongan.-MALEKHA-

KOTA - Ditunjuk sebagai salah satu sekolah inklusi sejak 2018, SMPN 10 Pekalongan memiliki lebih dari 30-an siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ikut dalam proses belajar mengajar.

Disampaikan Kepala SMPN 10 Pekalongan Agnesti Pramuktiasih Nugroho bahwa SMPN 10 Pekalongan saat ini memiliki lebih dari 30-an siswa ABK yang aktif dalam proses belajar mengajar dan yang lulus tahun ini sebanyak 6 siswa dengan potensi mereka masing-masing.

Diceritakan olehnya, dalam proses belajar mengajar penilain bagi siswa ABK dan non ABK dibedakan. Hal tersebut didasarkan pada hasil diagnostik yang sebelumnya dilakukan oleh SMP 10 Pekalongan.

"Untuk pembelajaran kita memang tidak sama ya, penilain yang kita lakukan tidak hanya tentang membaca, menulis karena anak ABK ada yang belum bisa membaca. Nah untuk ABK sesuai kompetensi yang mereka punya, ada yang bisa nyanyi boleh, semua disesuaikan dengan kompetensi yang mereka miliki," imbuh Agnes.

Sejauh ini, ia mengungkapkan tenaga pendidik di SMPN 10 Pekalongan tidak mengalami kesulitan yang bearti. Justru pelayanan yang diberikan semakin maksimal dengan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan SMPN 10 Pekalongan dari waktu ke waktu.

"Awal-awal cukup sulit penyesuaian, namun saat ini bapak ibu guru SMPN 10 Pekalongan sangat siap dan tidak kaget dan makin kesini kita memahami bagaimana melayani anak dengan baik," pungkasnya. (mal)

Tag
Share