Apakah Penanganan Radang Usus Buntu Harus Dioperasi? Ternyata Bisa Dicegah Secara Alami, Asal Lakukan Hal Ini

Reporter: Feronika |

Editor: Wahyu Hidayat |

Sabtu , 15 Jun 2024 - 14:20

Apakah Penanganan Radang Usus Buntu Harus Dioperasi? -Metropolitan Medical Centre Hospital/YouTube-

Jika bakteri infeksi sudah masuk ke dalam darah atau sepsis, tubuh kita akan memiliki reaksi inflamasi yang hebat, penurunan tekanan darah, hingga kerusakan organ serta jaringan tubuh.

Operasi ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama, pemulihan yang lebih lama, serta risiko komplikasi yang lebih besar.

Meski tidak benar-benar bisa dicegah, tapi kita bisa mengurangi faktor risiko radang usus buntu dengan melakukan gaya hidup yang sehat dan menjaga pola makan.

Dokter Caroline juga menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk melihat kondisi tubuh secara menyeluruh.

Dan jika sudah terjadi gejala nyeri pada ulu hati bagian kanan, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Jika didiagnosis mengalami apendisitis, maka dokter bisa lebih cepat untuk menyarankan tindakan operasi pengangkatan usus buntu. (*)

apakah penanganan radang usus buntu harus dioperasi? ternyata bisa dicegah secara alami, asal lakukan hal ini                            radarpekalongan.bacakoran.co – apakah penanganan radang usus buntu harus selalu melalui operasi? pertanyaan ini mungkin menghantui sebagian orang yang memiliki diagnosis radang usus buntu atau apendisitis. 
menurut dr. caroline supit, dokter spesialis bedah dari metropolitan medical centre hospital, menjelaskan bahwa usus buntu adalah organ sisaan revolusi manusia. 
organ ini semula berfungsi sebagai jalur cerna serta buangan dari nenek moyang manusia yang memiliki pola diet yang terbentuk dari tumbuhan serta daging yang keras. 
dan setelah manusia beralih ke jenis makanan yang memiliki tekstur serta sifat yang lebih mudah dicerna, organ ini pun mengecil dan kehilangan fungsi aslinya. 
baca juga:8 obat herbal untuk panas dalam yang efektif dan mudah digunakan, ada jahe hingga kayu manis
baca juga:inilah gejala dan pengobatan panas dalam pada anak, mudah dilakukan dirumah
berdasarkan penjelasan dr. caroline, usus buntu tidak benar-benar memiliki fungsi sejati bagi para manusia modern. 
organ yang menyerupai umbai cacing ini hanya menjadi tempat penampungan, atau tempat tinggal, bagi bakteri-bakteri baik usus. 
dan organ ini secara tidak langsung berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun manusia. 
namun karena jalurnya yang sempit, usus buntu ini jadi rawan terkena sumbatan dan peradangan yang sering disebut sebagai apendisitis. 
baca juga:inilah macam-macam penyebab hipertensi yang perlu kamu ketahui, obesitas dan stres salah satunya
baca juga:inilah ciri-ciri asam lambung naik yang tidak boleh diabaikan, waspada jika bau mulut
penyebab utama terjadinya apendisitis adalah sebuah sumbatan pada jalur usus buntu yang menyebabkan terblokirnya jalur bakteri baik ke usus besar. 
penyumbatan ini juga memiliki beberapa penyebab, yang paling sering adalah feses yang mengeras dan menyumbat pangkal usus buntu. 
penyebab lainnya adalah trauma dari luar perut yang menyebabkan usus buntu bergeser, tertekuk, atau terlipat. 
dan hal lain yang juga bisa menyebabkan usus buntu tersumbat adalah pertumbuhan tumor serta pembengkakan getah bening di pangkal usus buntu. 
baca juga:inilah daftar makanan untuk panas dalam alami yang bisa kamu coba dirumah
baca juga:apa benar susu rendah lemak dapat mengatasi asam urat dan meredakan nyeri sendi? begini penjelasannya
bagi anak-anak, penyebab timbulnya radang usus buntu sering disebabkan oleh pembengkakan getah bening dan daya tahan tubuh yang rendah. 
bagi sebagian remaja dan orang dewasa, penyakit ini bisa disebabkan oleh kurangnya pola makan serta hidup yang sehat. 
kekurangan asupan serat juga bisa menjadi pemicu meradangnya usus buntu, dengan diawali gejala seperti sembelit. 
usus akan menyerap habis nutrisi serta air selama proses pencernaan, dan jika kita kekurangan serat dan air maka feses yang dihasilkan akan sangat keras dan sulit bergerak ke saluran pembuangan. 
baca juga:6 manfaat buah salak untuk kesehatan tubuh jika dimakan langsung tanpa diolah jadi manisan
baca juga:inilah khasiat bunga geranium yang menarik untuk diketahui, dapat menjaga kesehatan kulitmu
apakah jika terjadi radang usus buntu harus dioperasi? menurut dr. caroline, harus. karena hal ini akan mencegah usus buntu pecah dan menyebarkan bakteri ke organ lainnya. 
usus buntu yang tersumbat bisa menampung cairan, lendir, serta bakteri yang diproduksinya selama beberapa waktu. 
namun akumulasi dari bahan-bahan organik tersebut akan membuat organ usus buntu membengkak, dan pada akhirnya pecah. 
jika hal ini terjadi, maka bakteri dalam usus buntu bisa menginfeksi organ lain dan masuk ke dalam darah. hal ini bisa berujung pada penyakit komplikasi. 
baca juga:inilah daftar makanan yang mudah dicerna oleh tubuh, banyak manfaatnya
baca juga:inilah pilihan minuman untuk meredakan gejala radang tenggorokan, bisa gunakan jahe dan lemon
dari penjelasan dr. caroline, penyakit ini bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi. 
gejala awalnya adalah rasa nyeri pada perut yang terasa biasa. namun dalam beberapa waktu sakitnya akan berpindah pada perut bawah bagian kanan. 
dalam fase ini, kita sudah perlu curiga ada yang tidak beres pada kesehatan kita, dan direkomendasikan untuk segera berkonsultasi ke dokter. 
dan jika gejala ini dibiarkan, gejala lain pun akan muncul seperti mual hingga muntah, demam tinggi, diare yang disertai darah. 
baca juga:apa benar jambu biji dan biji cabai menyebabkan usus buntu? begini penjelasan dari dokter ahli
baca juga:hindari makanan yang merusak usus, ganti dengan jenis makanan ini! tips sehat dan bugar dari dr. zaidul akbar
pada kasus radang usus buntu akut maupun kronis, operasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu open dan laparoskopi. 
operasi open yaitu dengan menyayat bagian perut bagian kanan hingga terbuka untuk mengangkat usus buntu yang meradang atau terinfeksi. 
di sisi lain, operasi laparoskopi menggunakan peralatan medis berupa kamera dan dua capit yang difungsikan untuk menyayat dan mengambil usus buntu tanpa memberikan luka yang besar. 
operasi laparoskopi ini menghasilkan rasa sakit yang lebih sedikit, waktu pemulihan yang lebih cepat, serta risiko komplikasi yang lebih rendah. 
baca juga:detoks tubuh dengan 6 minuman pembersih usus kotor: murah dan mudah dibuat sendiri di rumah
baca juga:apakah radang usus boleh makan daging? begini panduan aman konsumsi daging saat idul adha menurut para ahli
namun dalam kasus usus buntu yang sudah pecah, maka operasi yang dilakukan adalah operasi terbuka dengan menyayat perut lebih lebar. 
hal ini tentunya untuk membersihkan bakteri serta zat infektan yang bisa menginfeksi seluruh rongga perut bahkan masuk ke dalam darah. 
jika bakteri infeksi sudah masuk ke dalam darah atau sepsis, tubuh kita akan memiliki reaksi inflamasi yang hebat, penurunan tekanan darah, hingga kerusakan organ serta jaringan tubuh. 
operasi ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama, pemulihan yang lebih lama, serta risiko komplikasi yang lebih besar. 
baca juga:pilihan buah sebagai camilan untuk penderita usus buntu, segar dan menyehatkan: rekomendasi para dokter
baca juga:penting untuk tahu: apa yang tidak boleh dimakan saat usus buntu? hindari peradangan lebih lanjut
meski tidak benar-benar bisa dicegah, tapi kita bisa mengurangi faktor risiko radang usus buntu dengan melakukan gaya hidup yang sehat dan menjaga pola makan. 
dokter caroline juga menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk melihat kondisi tubuh secara menyeluruh. 
dan jika sudah terjadi gejala nyeri pada ulu hati bagian kanan, segera konsultasikan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. 
jika didiagnosis mengalami apendisitis, maka dokter bisa lebih cepat untuk menyarankan tindakan operasi pengangkatan usus buntu. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Pekalongan 3 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan