Mengenal Lebih Dekat Budaya Syawalan di Pekalongan, Menelusuri Tradisi, Makna, Pelaksanaan dan Perkembangannya

Ilustrasi Budaya Syawalan dengan Penerbangan balon-@serabi_mbahnani-instagram.com

Di balik kegembiraan dan kebersamaan yang dirasakan selama perayaan Syawalan, terdapat makna dan filosofi yang dalam. Salah satunya adalah penguatan ikatan sosial antarindividu dan komunitas.

Tradisi bersilaturahmi dan bermaaf-maafan menjadi simbol penting dalam mempererat hubungan antarwarga. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Selain itu, momen Syawalan juga mengajarkan tentang pentingnya rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

Setelah menjalani bulan suci Ramadan dengan penuh kesabaran dan pengendalian diri, momen Syawalan menjadi waktu untuk bersyukur atas berkat-berkat yang telah diterima.

Pelaksanaan Tradisi Syawalan Dimeriahkan dengan Lopis Raksasa dan Balon Udara Berukuran Besar

Tradisi ini melibatkan pembuatan lopis raksasa yang sangat besar, dapat mencapai tinggi dua meter dan diameter 1,5 meter dengan berat hingga 1.000 kilogram atau satu kuintal.

Setelah acara doa bersama, lopis raksasa kemudian dipotong oleh Wali Kota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada para pengunjung.

Lopis dibuat untuk mempererat hubungan masyarakat Krapyak dan masyarakat di sekitarnya, dan para pengunjung biasanya berebut untuk mendapatkannya dengan harapan mendapatkan berkah.

Pekalongan tidak hanya memiliki Lopis raksasa di langit, tetapi juga balon udara berukuran besar, berwarna-warni, dengan berbagai desain, dan penuh semarak.

Ini adalah Pekalongan dengan segala budaya dan kearifan lokalnya. Pagi hari setelah sholat subuh, sebagian orang melepas balon plastik raksasa ke udara.

BACA JUGA:Terjatuh saat Hindari Jalan Berlubang, Tewas Terlindas Truk

Perkembangan Terkini

Meskipun tradisi Syawalan di Pekalongan masih sangat dijunjung tinggi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perkembangan-perkembangan terkini yang mempengaruhi cara perayaan.

Globalisasi dan kemajuan teknologi, misalnya, telah membawa perubahan dalam cara orang merayakan Syawalan. Penggunaan media sosial untuk mengucapkan selamat Idul Fitri dan berbagi momen bersama keluarga menjadi semakin umum.

Selain itu, terdapat juga inovasi-inovasi dalam hal makanan dan kue khas Syawalan. Beberapa warung makan atau pedagang kue menghadirkan kreasi baru yang tetap mengusung nuansa tradisional tetapi dengan sentuhan modern yang segar.

Tag
Share