Mengenal 6 Warisan Budaya Pekalongan yang Menakjubkan

Ilustrasi Simtudh-Dhuror/[email protected]

5. Nyadran atau Sedhekah Laut

Mengarungi gelombang tradisi, Nyadran atau Sedhekah Laut menjadi simbol kearifan lokal yang masih menjulang tinggi di Pekalongan, terutama di pesisir Pantai Wonokerto dan Pantai Pasir Kencana.

Dalam perayaan ini, masyarakat menghanyutkan harapan dan rasa syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan membawa sesaji berupa jajan pasar, hasil panen, serta wayang Pendhowo Limo dan Dewi Sri yang diarak oleh kapal-kapal yang dihias indah.

Kegiatan yang digelar di bulan Syuro, selain sebagai bentuk penolak bala', juga menjadi momentum emas silaturahmi di antara warga.

Malamnya disulap menjadi panggung kehormatan bagi penguasa Pantai Utara Jawa melalui pertunjukan Wayang Kulit.

Sebuah tradisi yang tak lekang oleh waktu, menandai keberlanjutan toleransi manusia terhadap alam yang menggenggam penuh keajaiban.

6. Sedhekah Bumi

Sedekah Bumi di Pekalongan menghadirkan nuansa budaya yang kaya dan unik, mencerminkan akulturasi yang semakin berkembang di wilayah tersebut.

Tradisi ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah upacara yang menggugah hati dan pikiran.

Masyarakat berkumpul dengan membawa sajian nasi dan lauk-pauk dibungkus daun pisang, serta berbagai jajan pasar dari tiap-tiap rumah keluarga. 

Di tengah semangat kebersamaan, sesepuh desa, ulama kampung, dan ahli kubur memimpin doa selamatan dan tahlil, sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Juga menjadi pengingat akan pentingnya berbuat kebaikan dalam hidup.

Dalam kehangatan dan kebersamaan tersebut, terpancarlah keselamatan yang melingkupi setiap insan, menjadikan Sedhekah Bumi sebagai momen spiritual yang memperkaya jiwa dan mengikat erat hati masyarakat Pekalongan.

BACA JUGA:Ketersediaan Bahan Pokok Aman Hingga Idulfitri

BACA JUGA:Tak Sekadar Pencitraan! 5 Cara Jualan Bawang Merah Untung Ratusan Juta Ala Petani Cantik lewat TikTok

Tag
Share