Evaluasi Permasalahan Lalu Lintas Kabupaten Pekalongan: Daerah Kota Lakalantas Tinggi, Daerah Pegunungan Kepat

FORUM GOUP DISCUSSION - Jasa Raharja bersama Dishub Kabupaten Pekalongan melaksanakan FGD Evaluasi Permasalahan Lalu Lintas di Wilayah Kerja Jasa Raharja Pekalongan Tahun 2024 di Aula Dishub, kemarin.-Hadi Waluyo-

KAJEN - Jasa Raharja bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan menggelar Forum Group Discussion (FGD) Evaluasi Permasalahan Lalu Lintas di Wilayah Kerja Jasa Raharja Pekalongan Tahun 2024 di Aula Dishub, kemarin.

"FGD tadi rapat dengan forum lalu lintas. Harapannya ini akan dilaksanakan rutin. Supaya menjadi wadah untuk pilar keselamatan lalu lintas," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan Agus Purwanto, kemarin siang.  

Disebutkan, dalam FGD itu diantaranya dihadiri unsur dari Samsat, Polres Pekalongan, Dishub, DPU Taru, Dinkes, Kementerian PUPR, dan perwakilan dari rumah sakit di Kabupaten Pekalongan.

"Tadi yang didiskusikan seputaran peningkatan pendapatan dan keselamatan di jalan," kata Agus.

Dikatakan, ada penurunan angka fatalitas dan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pekalongan dari tahun ke tahun. Meski demikian, pihaknya akan terus menekan laka lantas di Kota Santri.

"Itu tadi kalau melihat data, kecelakaan itu yang tertinggi, termasuk ada yang meninggal, di Wiradesa, Kedungwuni, sama Kajen. Kalau di Sragi, sebagian besar kecelakaannya terjadi di jalan tol," ujar dia.

Jika kejadian laka lantas tertinggi di wilayah perkotaan, untuk tingkat kepatuhan yang rendah justru di wilayah pegunungan, seperti di Petungkriyono, Kandangserang, Lebakbarang, dan Paninggaran.

"Karena masyarakatnya selama ini tingkat kesadarannya masih kurang. Penindakan di daerah atas juga perlu ditingkatkan," kata dia.

Pihaknya berkomitmen, termasuk semua yang hadir dalam FGD itu, untuk meningkatkan pendapatan melalui pajak bermotor dan juga meningkatkan keselamatan berlalu lintas. (had)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan