4 Ratib yang Populer di Indonesia serta Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Terkait Ratib

Reporter: Aghistna Muhammad Ibrahim Sula |

Editor: Wahyu Hidayat |

Jumat , 05 Jan 2024 - 12:20

Berdzikir dapat membersihkan hati seseorang dari segala penyakit hati-Freepik-

Maulana Habib Luthfi bin Yahya juga pernah menegaskan agar para pembaca tidak membanding-bandingkan satu ratib dengan ratib yang lainnya.

Sebab menurut beliau, ratib-ratib itu disusun para ulama untuk menjawab kegelisahan umat pada saat itu, bukan malah memecah belah umat.

Pemimpin sufi dunia itu juga menganjurkan agar bisa membaca semua ratib secara bergantian, karena kandungan dalam ratib-ratib ini saling melengkapi satu sama lain.(*)

4 ratib yang populer di indonesia serta nasehat habib luthfi bin yahya terkait ratib                            radarpekalongan.bacakoran.co - pada artikel kali ini kita akan membahas 4 ratib yang populer di indonesia, serta nasehat habib luthfi bin yahya terkait pembacaan ratib. berikut penjelasannya.
dzikir memiliki arti mengingat khususnya kepada allah swt. berdzikir bisa menjadi sarana untuk membersihkan hati seseorang.
membersihkan dari berbagai macam penyakit hati seperti sombong, riya', hasud, iri, dengki serta penyakit hati lainnya.
kalimat-kalimat dalam dzikir sudah banyak terdapat dalam al-qur'an dan hadist nabi muhammad saw.
ratib merupakan dzikir-dzikir yang disusun oleh para ulama yang mengambil dari al-qur'an dan hadist.
ratib juga berisi sholawat kepada nabi muhammad saw, tawasul kepada para aulia, serta doa-doa.
susunan tersebut tentunya terkandung sirr (rahasia) dan faedahnya sendiri-sendiri.
tentunya para ulama ini menyusun ratib dengan tujuan kemaslahatan umat, agar kita bisa senantiasa dekat dengan allah swt, mendapatkan perlindungan serta kebaikan dari allah swt.
kali ini kita akan membahas 4 ratib yang populer di indonesia. berikut ulasannya.
baca juga:5 kitab maulid yang populer di indonesia, media untuk seseorang mengenal dan mencintai nabi muhammad saw
1. ratib al-haddad
salah satu ratib yang paling populer di masyarakat indonesia ini disusun oleh seorang ulama besar dari hadramaut.
beliau adalah habib abdullah bin ‘alawi bin muhammad al-haddad. lahir di tarim, hadramaut pada tanggal 5 saffar 1044 h.
dikenal sebagai ulama keturunan nabi muhammad saw yang sangat alim dan istiqamah dalam beribadah.
ratib al-haddad ini disusun beliau pada tahun 1071 h. saat itu para ulama di hadramaut sedang merasa khawatir akan datangnya kelompok syiah zaidiyah ke kota mereka.
para ulama khawatir mereka akan merusak akidah masyarakat yang sudah sejak lama memegang teguh aqidah ahlussunah wal jamaah.
kemudian para ulama ini pergi menemui habib abdullah al-haddad untuk meminta bacaan agar yang mereka khawatirkan tidak terjadi.
singkat cerita disusunlah ratib al-haddad yang kelak banyak dibaca oleh masyarakat muslim di dunia ini.
ratib al-haddad dikenal memiliki banyak faedah, diantaranya adalah mendapat penjagaan dari segala keburukan, mendapat barokah serta kebaikan, bertambahnya rezeki, dan pembacanya akan meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
namun, dianjurkan oleh para ulama agar tidak melupakan niat utama kita, yakni mendekatkan diri kepada allah swt.
waktu terbaik membaca ratib al-haddad adalah setelah melaksanakan sholat isya', namun tetap boleh dibaca pada waktu-waktu lainnya.
2. ratib al-atthas
ratib ini juga disusun oleh ulama besar yang lahir di hadramaut, yakni habib umar bin abdurrahman al-atthas.
lahir pada tahun 992 h, beliau dikenal sebagai ulama alim yang memiliki banyak murid.
diantara muridnya yang terkenal adalah habib abdullah al-haddad yang sudah disebutkan diatas, serta syekh ali al-baros.
faedah membaca ratib al-atthas ini juga sangat banyak, diantaranya adalah diberikan kelapangan, kampung atau tempat si pembaca akan terjaga dari bala', serta diampuni dari segala dosa.
ratib ini baik dibaca di waktu kapanpun. cara mengamalkannya adalah dengan memastikan terlebih dahulu anda dalam keadaaan suci atau wudhu.
jika sendiri baiknya dibaca dengan suara yang lirih atau lembut, dan jika berjamaah dibaca dengan suara tengah-tengah atau standar sekiranya terdengar oleh sebelahnya sudah cukup.
hal itu dikarenakan penyusunnya yaitu habib umar al-atthas senang membaca ratib ini dengan suara yang pelan.
juga disebutkan bahwa suara yang pelan lebih dekat dengan keikhlasan.
3. ratib al-idrus
penyusun ratib ini bernama habib abdullah bin abu bakar al-aydrus.
ratib al-idrus dikenal sebagai yang mengawali ratib-ratib lain, ratib ini ada sebelum ratib al-haddad dan al-atthas.
seperti ratib yang lainnya, ratib al-idrus juga memiliki faedah bagi para pengamalnya.
diantaranya yaitu, dipermudah dalam mencari ilmu, diberikan ketenangan hati, serta dikabulkan hajat-hajatnya.
4. ratib kubro
ratib yang populer di indonesia selanjutnya disusun oleh ulama asal indonesia, yakni habib thoha bin hasan bin yahya.
beliau lahir di pekalongan pada tahun 1192 h, habib thoha merupakan datuk dari maulana habib luthfi bin yahya pekalongan.
menurut habib luthfi, alasan mengapa dinamakan ratib kubro dikarenakan di dalam ratib ini terdapat tawasul pada aulia yang rata-rata memiliki derajat wali qutub.
baca juga:habib luthfi kukuhkan pimpinan pusat jmqh
selain itu, ratib ini juga dikenal sebagai ratib yang memiliki bacaan dan tawasul yang cukup panjang dibanding ratib-ratib lainnya.
habib luthfi juga menjelaskan bahwa ratib ini baik dibaca saat setelah sholat maghrib atau subuh di hari jum'at.
ratib kubro juga memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah mendapatkan ketenangan jiwa serta didekatkan dengan allah swt dan nabi muhammad saw.
itulah 4 ratib yang populer di indonesia. disamping setiap ratib memiliki faedah serta keutamaannya sendiri-sendiri.
maulana habib luthfi bin yahya juga pernah menegaskan agar para pembaca tidak membanding-bandingkan satu ratib dengan ratib yang lainnya.
sebab menurut beliau, ratib-ratib itu disusun para ulama untuk menjawab kegelisahan umat pada saat itu, bukan malah memecah belah umat.
pemimpin sufi dunia itu juga menganjurkan agar bisa membaca semua ratib secara bergantian, karena kandungan dalam ratib-ratib ini saling melengkapi satu sama lain.(*)