Ini bertujuan agar tubuh bekerja lebih besar lagi tekanannya. Khususnya saat dalam kondisi bahaya.
3. Kortisol Meningkat pada Pagi Hari
Tingkat kortisol meningkat pada pagi hari setelah bangun tidur. Sementara menjelang tidur akan menurun drastis.
Sebaliknya jika gaya hidupnya lebih banyak terjaga di malam hari dan tidur di pagi hari.
4. Hormon Kortisol Berlebih Bisa Picu Kenaikan Berat Badan
Satu hal yang perlu kamu tahu adalah produksi hormon berlebih bisa meningkatkan lemak dalam tubuh.
BACA JUGA:Sederet Jus Buah untuk Lansia Penderita Asam Urat, Ampuh Atasi Nyeri di Persendian
BACA JUGA:Inilah Sederet Buah yang Mengandung Vitamin D untuk Lansia, Mampu Cegah Pengeroposan Tulang
Selain berat tubuh berlebih, bisa memicu penyakit hipertensi, serangan jantung dan stres.
5. Kortisol Bisa Memicu Penyakit Kronis
Hormon kortisol emang tidak bahaya bagi tubuh. Namun jika jumlahnya berlebihan maupun terlalu rendah berpengaruh pada tubuh.
Misalnya kortisol berlebih bisa memicu sindrom Cushing. Penyakit yang mengakibatkan perubahan berat badan yang berlebihan.
Bisa meicu depresi dan kadar gula darah meningkat. Sementara jika kekurangan kortisol bisa memicu penurunan berat badan, nafsu makan berkurang dan tekanan darah turun.
BACA JUGA:Inilah Sederet Buah yang Mengandung Vitamin D untuk Lansia, Mampu Cegah Pengeroposan Tulang
BACA JUGA:Alasan Mengapa Efek Pola Makan Sehat Lansia Bisa Cegah Depresi, Ini Dia Temuannya!
Penyakit ini dinamakan Addison. Itulah fakta tentang hormon kortisol pada tubuh. (*)