Musim Hujan, Belum Bisa Garap Sawah

Selasa 19 Dec 2023 - 21:56 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Wawan Fcd

Petani lainnya dari Desa Kayugeritan, Edi Purwanto, mengatakan, dirinya berani menanam padi lantaran dirinya sudah datang ke UPT Pengairan Karanganyar untuk memastikan apakah ada pengeringan total selama tiga bulan akibat adanya proyek irigasi tersebut.

"Saya tanya ke sini, apa iya ada pengeringan tiga bulan? Jawabnya ndak. Paling empat hari karena pengecoran dasar, setelah itu air tetap mengalir tapi ndak maksimal. Makanya saya berani nanam padi. Giliran saya sudah tanam, sudah dipupuk semua, airnya belum mengalir. Dua setengah hektar muspro. Sampai sekarang yang lain kan juga pada nganggur. Opo ora mesake," ujar dia.

Sulis, perwakilan Kelompok Tani Adi Jaya dari Desa Sidomukti, mengatakan, di Desa Sidomukti ada sekitar 100 hektar sawah. Para petani tidak ingin membiarkan lahannya itu tidak produktif. Namun, akibat kekeringan 90 persen sawah di desanya tidak diolah. Para petani jadi pengangguran.

"Bagaimana petani membiayai kebutuhan hidupnya. Kami mikir anak istri. Jenengan digaji, kami harus mengolah sawah untuk mengais rezeki. Bisa dibayangkan kehidupan kami. Kami 90 persen ditopang dari pertanian," ungkapnya.

Camat Karanganyar Budi Rahmulyo mengatakan, pada musim kemarau dirinya sudah koordinasi dengan UPT Pengairan terkait pengairan di wilayahnya. Saat itu, akibat musim kemarau debit bendungan Padurekso memang menyusut drastis sehingga tak mencukupi untuk mengaliri semua lahan pertanian di Karanganyar. Ditambah dengan adanya pembangunan proyek irigasi dari provinsi yang menutup saluran irigasi. (had)

 

Tags : #hujan
Kategori :

Terpopuler