BACA JUGA:Jejak Sejarah Pekalongan: 2 Punden Berundak di Pekalongan, Tempat Pemujaan Kepercayaan Lokal?
Salah satu yang terkenal adalah beliau Maulana Habib Abu Bakar bin Thoha bin Yahya. Seorang ulama sekaligus wali besar di zamannya.
Makam beliau berada di ujung kompleks makam, tepatnya di dalam bangunan berwarna hijau. Di dalam bangunan tersebut suasanya sangat sunyi, suara kendaraan dari jalan raya jarang ada yang terdengar.
Sekelumit tentang Habib Abu Bakar bin Yahya
Habib Abu Bakar bin Yahya adalah sosok ulama besar yang berjasa menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di Kayugeritan dan sekitarnya.
BACA JUGA:4 Ratib yang Populer di Indonesia serta Nasehat Habib Luthfi bin Yahya Terkait Ratib
Bukti terkuat bahwa Habib Abu Bakar bukan sosok sembarangan adalah seringnya Habib Luthfi bin Yahya ziarah ke makam beliau.
Maulana Habib Luthfi bin Yahya cukup kerap berziarah ke makam Kayugeritan, bahkan beliau kadang bersantai di gazebo sambil membaca kitab.
Menurut Habib Luthfi, kakek beliau Habib Hasyim bin Yahya juga dahulu sering berziarah ke makam Kayugeritan.
Sebelum masuk dan berdakwah di Indonesia, Habib Abu Bakar bin Thoha bin Yahya Kayugeritan terlebih dahulu berdakwah di berbagai wilayah, di antaranya di India, Malaysia, Malaka, Pasai baru kemudian beliau singgah di Kalimantan.
Setelah dari Kalimantan, Habib Abu Bakar melanjutkan dakwahnya ke Surabaya lalu ke Jogjakarta. Di Jogja beliau diberi gelar Panembahan Tejo Hadi Kusumo.
Kedalaman ilmu dan kebijaksanaannya membuat masyarakat saat itu sangat menghormati beliau.
Habib Abu Bakar juga memiliki keahlian dalam mendamaikan sengketa, sehingga beliau juga dikenal sebagai juru damai.
Setelah dari Jogja, Habib Abu Bakar memutuskan untuk ke Pekalongan dan menetap di Kecamatan Karanganyar.