Sampai Buka 300 Cabang, Ayam Geprek Sa’i Bertekad Mengembangkan Bisnis Kuliner Islami di Indonesia

Rabu 10 Apr 2024 - 06:26 WIB
Reporter : Saiful Ibad
Editor : Wahyu Hidayat

Jadi sebelum memulai pekerjaan sebagai pelayan restoran Ayam Geprek Sa'i, mereka diwajibkan membaca Alqur'an. Membaca Alqur'an menurutnya penting untuk dibiasakan.

Tadarus bersama para karyawan ini pun dipantau oleh divisi dakwah yang bertugas meningkatkan ibadah para karyawannya.

Divisi Dakwah dan Divisi Penjualan

Erwan Barudi sebagai pemilik brand Ayam Geprek Sa'i, mengembangkan bisnis kuliner Islami dengan memasukkan divisi dakwah. Divisi ini bertugas memantau praktik nilai-nilai Islam.

Divisi dakwah juga bertugas memberikan ceramah keagamaan untuk peningkatan ibadah. Salah satunya ibadah membaca Alqur'an. 

Tak cuma itu, divisi penjualan juga ada. Tugasnya untuk menjaga omzet tetap stabil.

BACA JUGA:Dijamin Jualanmu Laku Keras! Trik Marketing Ini yang Dipakai Raymond Chin dalam Berbisnis

BACA JUGA:Umur 20 Harus Punya Uang 100 Juta? Begini Jawaban Raymond Chin

Koperasi Karyawan Sa’i

Karyawan geprek Sa'i juga diwajibkan untuk menyimpan uangnya di koperasi sebesar 100 ribu. Dari uang ini disimpan di koperasi untuk tabungan bilamana ingin pensiun.

Uang 100 ribu bisa diambil untuk kebutuhan mendesak. Boleh diambil juga jika resign misal 5 tahun.

Nah, tabungan yang ada di koperasi ini bisa diambil. Tak harus sampai pensiun.

Membrantas Riba dan Miskin Ilmu Agama

Tentu saja dengan adanya koperasi karyawan restoran Ayam Geprek Sa'i ini membantu mencegah dari riba. Jadi jika karyawan restoran Ayam Geprek Sa'i ingin beli kendaraan tapi tak punya uang, bisa mengambil uang koperasi. Jadi tak perlu lagi kredit motor.

Kredit motor tentu saja akan membudayakan riba. Jelas, riba tak diperbolehkan dalam agama.

BACA JUGA:Gimana sih Cara Jualan Biar Pembelinya Langsung Banyak? Ini Dia Caranya Menurut Raymond Chin

Kategori :

Terpopuler