Makanan pedas seperti cabai, jahe, wasabi, dan kari dapat mengiritasi kandung kemih. Hal ini menyebabkan meningkatnya keinginan untuk buang air kecil.
Selain itu, jahe diketahui memiliki efek diuretik alami, yang dapat mendorongmu untuk lebih sering buang air kecil dan meningkatkan risiko dehidrasi.
4. Bawang putih
Diketahui bahwa beberapa jenis bawang merah, seperti bawang putih dan bawang bombay, memiliki efek diuretik yang mirip dengan jahe.
Hal ini membuat konsumsinya dapat memicu dehidrasi pada tubuh. Risiko dehidrasi akan lebih tinggi jika kamu mengkonsumsinya secara mentah.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan kemungkinan dehidrasi akibat konsumsi bawang merah, disarankan untuk membatasi konsumsinya.
Disarankan juga untuk menggoreng bawang putih atau bawang bombay hingga empuk sebelum digunakan.
5. Kemasan minuman
Pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin biasanya ditambahkan ke makanan dan minuman kemasan.
Jika kamu mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis buatan ini, kadar gula darah bisa meningkat drastis.
Hal ini dapat memicu buang air kecil lebih sering, yang juga meningkatkan risiko dehidrasi. Beberapa jenis minuman kemasan yang mengandung soda juga sama.
Minuman ini dapat memicu dehidrasi, karena mengiritasi kandung kemih, sehingga keinginan untuk buang air kecil lebih sering terjadi.
6. Minuman berkafein
Kopi, teh, dan cokelat adalah produk dan minuman yang mengandung kafein. Diketahui bahwa kafein memiliki efek stimulasi dan diuretik, yang dapat mengaktifkan kandung kemih, sehingga saat menggunakannya, kamu akan lebih sering buang air kecil.
Kafein juga sering ditambahkan ke minuman berenergi. Konsumsi kafein yang berlebihan diketahui dapat merangsang ekskresi lebih banyak urin dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang telah dijelaskan di atas dapat meningkatkan risiko dehidrasi jika dikonsumsi secara berlebihan.