KKN Sosialisasikan Kekerasan Seksual Di Desa Sumurjomblangbogo

PERMAINAN ULAR TANGGA - Duta Genre Kabupaten Pekalongan mensosialisasikan kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia dengan permainan edukatif ular tangga.-HADI WALUYO-

BOJONG - Mahasiswa KKN 59 kelompok 84 UIN Gus Dur mensosialisasikan kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia pada kegiatan Posyandu Remaja (PosRem) di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Sosialisasi ini diadakan pada hari Minggu (4/8/2024), dengan mengundang narasumber Duta Genre Kabupaten Pekalongan, Huwaida Akila. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dihadiri oleh bidan Ana, para kader PosRem dan puluhan remaja Desa Sumurjomblangbogo.

Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan remaja yang meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, dan kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan para remaja sebelum mengikuti sosialisasi.

Bidan Ana dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini. Ia juga mengapresiasi kehadiran para remaja yang antusias mengikuti kegiatan ini.

"Saya sangat senang melihat antusiasme kalian dalam mengikuti acara ini. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pernikahan dini sangat penting untuk masa depan kalian. Mari kita bersama-sama mencegah kekerasan seksual dan pernikahan dini yang dapat merugikan masa depan kalian," kata Bidan Ana.

Sementara itu, Huwaida Akila memberikan materi tentang kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia. Namun, kali ini pemaparan materi dilakukan dengan cara yang menarik, yaitu melalui permainan edukatif ular tangga.

Dalam permainan ini, setiap langkah yang diambil oleh peserta mengandung informasi dan pertanyaan seputar topik-topik yang disosialisasikan. Hal ini membuat para remaja lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan.

"Kalian adalah generasi penerus bangsa. Penting bagi kalian untuk memahami bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini," ujar dia.

Selain itu, lanjut Huwaida Akila, asupan gizi yang seimbang juga sangat penting untuk kesehatan. "Melalui permainan ini, kita dapat belajar sambil bermain, sehingga pesan-pesan penting ini dapat lebih mudah diingat," kata Huwaida.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para remaja yang hadir. Salah satunya Siti (15). Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak pengetahuan baru.

"Saya jadi lebih paham tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya kesehatan reproduksi. Terima kasih untuk mahasiswa KKN dan narasumber yang telah mengadakan kegiatan ini," katanya. (had)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan