Dari Seni Tradisional sampai Batik Night Carnival, Batang Art Festival ke-6 Sukses Hibur Masyarakat

PARTISIPASI - Perancang Busana, Wullan Vellea saat menampilkan rancangan busananya di Batang Art Festival.-NOVIA ROCHMAWATI-

BATANG - Tahun ini, gelaran Batang Art Festival (BAF) kembali hadir menyapa masyarakat Batang. Tak hanya menampilkan karya seni para seniman lokal, tetapi turut juga diwarnai dari penampilan produk ekonomi kreatif kabupaten Batang. 

BAF ke-6 yang digelar 2 hari, 26-27 Juli 2024 di Jalan Veteran ini, mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Berbagai penampilan pun dihadirkan, mulai dari Night Carnival, Seni Pertunjukan dan show lainnya. 

Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang Ahmad Suroso mengatakan, even dua tahunan ini mengambil tema Gemuruh dengan menampilkan seniman kesenian tradisional hingga peragaan busana karya Wulan Vellea. 

“Penampilan musik etnik dari Kemlaka, Tata Naluri Etnik, dan tari dari Jagadita serta gemulainya peraga busana menunjukkan BAF mampu memberikan suguhan pagelaran spektakuler,” katanya, saat ditemui pada malam penutupan BAF. 

Ia mengharapkan, pada agenda BAF tahun mendatang dapat digelar di Gedung Kesenian sesuai harapan para pelaku seni di Kabupaten Batang. 

Ketua panitia, Sigit Purnomo menerangkan, beberapa penampil menunjukkan kebolehannya, seperti Tari Barongan, musik etnik Kemlaka dari Subah yang sudah melanglang buwana.

“Bintang tamunya musik etnik Kemlaka biar suasana berkesenian di Batang lebih gemuruh dan semua seniman kumpul di Batang,” terangnya.

Komposer Kemlaka, Dwi Priyo Sumarto mengaku takjub melihat gelaran BAF yang mengikutsertakan Kemlaka untuk berpartisipasi. 

“Saya sangat jarang melihat festival seni budaya yang unsur kearifan lokalnya begitu terasa, dibuktikan dengan masyarakat begitu menikmatinya,” tuturnya.

Kemlaka menampilkan musik etnik bertema "Sound of Archipelago", sebuah karya musik yang mengusung keragaman budaya Nusantara. 

Kegiatan BAF ini turut dimeriahkan dengan Batik Night Carnival dari rancangan busana Wulan Vellea. Dibawakan peraga busana dari Sekar Gading Management dan model berprestasi lainnya, Batik Night Carnival semakin menambah semarak gelaran BAF, diiringi alunan musik dari Tata Naluri Etnik.

Ketua Komunitas Desain Fesyen Sri Wulandari atau yang akrab disapa Wulan Vellea mengatakan, dirinya merupakan bagian dari Sub Sektor fashion pada Komite Ekonomi Kreatif di bawah Bidang Ekonomi Kreatif, Disparpora Batang. Selain itu juga tampil beberapa pelaku ekraf lainnya, seperti subsektor seni pertunjukan dan subsektor musik. 

Pada pagelaran kali ini, ia berusaha tampil maksimal dan mengapresiasi BAF yang dapat mengangkat citra Batang. Dalam pagelaran Batik Night Carnival kali ini mengusung tema batik Nusantara dan Batik lokal.

“Night Batik Carnival malam ini menampilkan ragam busana batik Nusantara, seperti lurik, kebaya, batik karnival Dewi Laksmi, dan Perahu Pinisi. Batang punya potensi seni budaya luar biasa, akan lebih maksimal jika mereka punya wadah dan agenda rutin pentas,” ujar dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan