Tak Kalah dengan yang Lain, Stan Milik Disdag dan DPP Kendal juga Ramai Didatangi Pengunjung PRK

STAN OPD - Wabup Kendal, Windu Suko Basuki saat mengunjungi salah satu stan OPD di gelaran PRK 2024.-ACHMAD ZAENURI -

KENDAL - Tidak hanya perusahaan dan UMKM, stan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Kendal juga ternyata ramai dikunjungi masyarakat. Terlebih, stan mereka juga memamerkan produk-produk unggulan milik UMKM lokal.

Seperti terpantau pada Rabu, 24 Juli 2024. Beberapa stan OPD yang ramai pengunjung itu, antara lain milik Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM serta Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal. Ada komoditas hingga produk UMKM yang dijajakan di lapak mereka.

Stan Disdakop dan UKM misalnya, mereka menyajikan beberapa produk unggulan UMKM, seperti kopi dan batik khas Kendal. Produk-produk ini diketahui bukan hanya telah menjangkau pangsa pasar nasional, melainkan juga telah terdaftar di platform e-katalog.

"Kita mau membuka dan memperlihatkan kepada masyarakat Kendal maupun dari luar Kendal bahwa kondisi UMKM kita itu sudah luar biasa. Dan dengan pameran di PRK ini kita bisa menunjukan produk-produk Kendal yang sudah mulai bisa bersaing di luar Kendal," ungkap Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ary Wibowo.

Lain lagi dengan stan DPP Kendal, mereka memamerkan komoditas pertanian unggulan seperti semangka, melon, bengkoang, bawang merah, kopi, pisang dan lainnya. 

"Ini semua komoditas unggulan kita," ucap Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati.

Dengan cara ini, DPP Kendal ingin mempromosikan komoditas pertanian unggulan yang banyak dijumpai sentranya di Kendal. Harapannya, komoditas lokal ini lebih dikenal masyarakat.

"Kita mengenalkan, jadi produk-produk kita beragam. Orang tahunya pertanian itu hanya tanaman pangan. Padahal kita termasuk sentra kawasan sayuran, buah. Masih banyak yang perlu paham bahwa Kendal multi komoditas yang kualitasnya bagus," terangnya.

Tak sekadar pameran, stand DPP Kendal juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung program penurunan stunting, yakni dengan membagikan sejumlah telur untuk balita dan anak-anak.

"Harapannya stunting menurun, konsumsi protein dari telur meningkat. Pada akhirnya juga warga jadi cerdas, peternaknya juga senang karena telurnya bisa dijual ke masyarakat Kendal sendiri," kata Pandu mengakhiri. (zen/sef)

Tag
Share