Era Digital, Literasi Baca Tak Boleh Ditinggalkan

DENGARKAN - Mahasiswa STIMIK mendengarkan materi dari Bunda literasi Kota Pekalongan.-MALEKHA-

KOTA - Meski memasuki era digital yang serba mudah dalam mengakses sumber informasi, namun literasi membaca buku tidak boleh ditinggalkan.

Melalui semangat ini, Bunda literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya melalui Roadshow literasinya terus mengupayakan untuk mengajak masyarakatnya terus membaca buku, dan kali ini program tersebut menyasar pada mahasiswa yaitu STMIK Widya Pratama Kota Pekalongan.

Inggit mengatakan bahwa tidak bisa menghindari atau memilih salah satu dari literasi digital ataupun literasi membaca buku. Sudah menjadi satu keharusan, masyarakat beradaptasi dengan literasi digital karena kemajuan teknologi yang perkmebang pesat, tidak dipungkuri literasi digtital lebih cepat, efisien dan mudah.

“Buku juga tidak bisa kita tinggalkan karena literasi buku lebih akurat dibandingkan literasi digital, apalagi mahasiswa pasti akan dihadapkan skripsi atau tesis yang mana butuh referensi dari buku cetak tidak bisa dari media sosial. Oleh sebab itu tidak bisa meninggalkan keduanya, kita justru diharuskan bisa memanfaatkan keduanya agar wawasan kita lebih luas dan banyak lagi,” ujar Inggit.

Dalam kesempatan tersebut, Inggit juga mengucap syukur atas upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dengan gencar mengkampanyekan budaya membaca, indeks literasi Kota Pekalongan berada di urutan ke-4 se-Jawa Tengah.

“Alhamdulillah upaya yang sudah kita lakukan bisa memberikan hasil positif, di tahun 2021 Kota Pekalongan berada di urutan 2 terbawah, di tahun 2022 mulai menunjukkan kebaikan naik ke peringkat 13 dan saat ini berada di urutan ke-4, ini tidak terlepas dari support Dinarpus dan pihak terkait. Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan, paling tidak mempertahankan supaya indeks tidak turun lagi,” pungkasnya. (mal)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan