Tak Bikin Panik, Cara Merebahkan Hewan Kurban pun Ada Tekniknya

KURBAN - Dinas Pertanian dan Pangan Kendal berikan pelatihan cara menyembelih hewan kurban secara syariat Islam, Minggu 9 Juni 2024.-ACHMAD ZAENURI -

KENDAL - Sebagai bagian dari prosesi penyembelihan kurban, cara merebahkan hewan kurban pun ternyata ada tekniknya, tak boleh asal-asalan. Dengan Teknik yang tepat, maka proses perebahan ini tidak akan menimbulkan kepanikan bagi hewan yang akan disembelih.

Teknik merebahkan hewan kurban ini menjadi bagian dari pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syar'i yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DisperpKabupaten Kendal pada Minggu, 9 Juni 2024.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kendal, Puji Yuwono mengatakan, pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang berawal dari perwakilan masjid atau musala yang tersebar di  20 Kecamatan di Kabupaten Kendal. Mereka juga diajari cara menyembelih kambing dan cara melepas kulit dengan baik dan cepat.

"Melalui kegiatan ini peserta diharapkan bisa  menularkan ilmunya pada penyembelih hewan kurban di musala dan masjid masing-masing," ungkapnya.

Menurut Puji, dalam pelatihan ini peserta diajarkan teknik penyembelihan kurban yang syar'i sekaligus aman dan nyaman saat proses merebahkan hewan kurban, terutama untuk jenis sapi yang bertubuh dan bertenaga besar.

Secara khusus, Disperpa Kendal menghadirkan narasumber asesor tigkat nasional, yakni drh Sony Handoko. Ia menjelaskan kepada para peserta tentang cara merebahkan hewan kurban sampai cara penyembelihannya yang sesuai syariat Islam.

"Cara merebahkan hewan kurban ini ada tekniknya, sehingga saat merobohkan sapi tidak ada kesan harus  dipaksa. Dengan teknis ini sapi akan merebahkan  badannya dengan otomatis sebab beberapa sendi sudah terkunci. Jadi hewan kurban pun tak panik saat mau disembelih," jelas Puji Yuwono.

Peserta juga dilatih tata cara penyembelihan kurban yang sesuai syariat Islam. Pertama, mengucap basmalah dan takbir, dilanjut dengan meraba  pangkal tenggorokan agar semua saluran udara, darah, dan saluran makan bisa terputus semua. Pisau harus  tajam saat penyembelihan  diusahakan mata hewan kurban di tutup.

"Telinganya bisa dipakai untuk menutup matanya. Usahakan jangan sampai  hewan yang lain melihat saat ada hewan yang sedang disembelih," terang drh Sony Handoko.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar percikan darah  hewan kurban segera dibersihkan sebab itu najis, bahkan untuk  gagang pisau tidak diperbolehkan memakai kayu diusahakan pakai  plastik atau sejenisnya.

Pelatihan yang disertai praktik simulasi ini pun disambut antusias peserta. Salah satunya Ahmadi, perwakilan masjid/musala Desa Pasigitan Kecamatan Boja. Sebab pelatihan ini menurutnya amat bermanfaat, terutama dalam hal tata cara penyembelihan yang halal dan aman bagi hewan kurban.

"Ternyata cara merobohkan hewan kurban itu lebih mudah dengan Teknik ini dan tidak menyakiti hewan tersebut," tutur Ahmadi.

Dia mengakui, selama ini memang banyak masjid/musala yang menggunakan alat untuk merebahkan hewan kurban. Tetapi dengan Teknik yang baru didapatnya ini, ia hanya perlu tali tambang, dan hewan kurban langsung merebahkan dirinya.

"Bahkan hewan kurbannya tampak pasrah dan nyaman, tidak bergerak apalagi panik. Sehingga tinggal mengikat kaki hewan kurban, dan tidak berontak seperti sudah pasrah," ujarnya. (zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan