Cegah Stunting Sejak Dini, Calon Pengantin di Batang Diajak Punya Lingkar Lengan dan BB Ideal

UKUR LINGKAR LENGAN - Pengukuran lingkar lengan atas calon pengntin di Puskesmas Batang 2.-DOK ISTIMEWA-

BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang terus melakukan pengecekan kesehatan bagi calon pengantin di daerahnya guna menekan angka kasus stunting atau gagal tumbuh pada balita.

Pengecekan kesehatan berupa pengukuran lingkar lengan atas serta penimbangan berat badan menjadi hal utama yang harus diperhatikan calon pengantin sebelum memasuki masa kehamilan.

Hal itu kata Bidan Puskesmas Batang 2, Ratna Widyastuti, penting dilakukan untuk memastikan ukuran lingkar lengan sesuai standar dan berat badan ideal, sehingga bayi yang dikandung dapat terhindar dari stunting.

"Pengukuran lingkar lengan atas serta berat badan ideal ini dilakukan demi memastikan kesehatan calon ibu. Sebab, apabila diketahui tidak sesuai standar, maka perlu dilakukan edukasi agar calon pengantin mendapatkan pendampingan khusus," katanya, Senin (10/6/2024).

Disebutkan dia, ukuran standar lingkar lengan tidak boleh kurang dari 23,5 sentimeter. Apabila sampai kurang dari itu, tandanya calon pengantin mengalami kekurangan energi kronis dan dikhawatirkan melahirkan bayi yang stunting.

Menurutnya, apabila calon pengantin perempuan kekurangan energi kronis, maka beberapa kerawanan dapat terjadi seperti bayi lahir prematur, berat badan bayi tidak standar atau stunting serta membahayakan si ibu karena rawan mengakibatkan pendarahan bahkan keguguran.

“Calon pengantin perempuan yang baru kami periksa tadi, ternyata ukuran lingkar lengannya sangat kurang, cuma 21 sentimeter, berat badan 41 kilogram dengan tinggi badan 155 sentimeter. Saran kami terapkan pola hidup sehat, konsumsi menu sehat, seperti ikan, daging, telur dan sayuran hijau serta buah,” jelasnya.

Diakuinya, sebagian catin memiliki lila yang kurang dari standar. Serta ada pula yang belum mengetahui pola hidup sehat karena faktor ekonomi menengah ke bawah.

“Tapi sebagian lainnya juga sudah mengetahui pola hidup sehat dengan membaca di media sosial. Apalagi remaja sekarang sangat dekat dengan gawai,” terangnya.

Sebagai langkah pendampingan, tenaga kesehatan selalu memantau bagi ibu hamil melalui Kartu Menuju Sehat serta Kartu Kesehatan Ibu dan Anak.

“Keduanya harap dibawa ke mana pun periksa karena semua perkembangan ibu dan janin terpantau jelas,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang calon pengantin, Lidya mengaku berat badan dan ukuran lingkar lengan yang tidak sesuai standar. Maka pasca pemeriksaan mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan.

“Tadi diminta untuk makan makanan bergizi biar waktu punya bayi, tetap sehat dan anaknya tidak terkena stunting,” tandasnya. (fel)

Tag
Share