Asal Usul Penamaan Desa Limbangan Karanganyar

Dahulu kala saat Kesultanan Cirebon masih eksis, Pekalongan khususnya yang sekarang menjadi Kecamatan Karanganyar masih memiliki banyak hutan.

Di Karanganyar saat itu ada sebuah hutan yang disakralkan oleh penduduk sekitar, di dalamnya ada kerajaan jin yang dihuni oleh jin-jin besar.

Alhasil penduduk sekitar tidak ada yang berani memasuki hutan angker tersebut.

*Asal-usul Penamaan Desa Limbangan

Kisah ini dilansir dari buku "Mendongeng Pekalongan" yang disusun oleh Taufik Hidayat dan Akar Atya. Buku ini mengumpulkan cerita-cerita rakyat yang hidup di tengah-tengah masyarakat Pekalongan.

Alkisah Kesultanan Cirebon mengirim seorang Pangeran sakti bersama 2 sahabat dan pasukannya ke Pekalongan, mereka ditugasi untuk membabat hutan angker di Karangayar.

Pangeran itu bernama Pangeran Limbangsari, sedangkan 2 sahabatnya bernama Waseso dan Karpen.Pangeran Limbangsari konon masih keturunan dari tokoh Kerajaan Pajajaran yang terkenal, yakni Raden Kian Santang.

Di tengah perjalanan menuju hutan Karanganyar, mereka mendapat beberapa gangguan yang datangnya dari hewan-hewan sekitar.Namun kemungkinan besar hewan-hewan yang mengganggu tersebut bukanlah hewan asli, mereka termasuk dalam hewan dari kalangan bangsa Jin. Hewan-hewan yang mengganggu adalah gerombolan ular berbisa, lalu singa dan kemudian kelelawar.

Pangeran Limbangsari dengan segala kesaktiannya dan keris yang ia bawa mampu membuat hewan-hewan itu lari ketakutan. Setelah berhasil mengalahkan kawanan kelelawar, Pangeran Limbangsari mengatakan pada para prajuritnya, "Hewan-hewan tadi bukanlah halangan yang sesungguhnya. Lihatlah di sebelah tebing sana! Ada sebuah pohon besar yang sudah sangat tua. Itulah halangan yang sebenarnya".

Menurut penuturan Pangeran Limbangsari, pohon besar tua itu adalah pintu gerbang untuk masuk ke kerajaan dari para jin yang mendiami hutan ini. Setelah sampai di pohon tersebut, Pangeran Limbangsari dan kedua sahabatnya langsung melakukan meditasi untuk masuk ke alam ghaib.

Mereka di sana bertarung dengan beberapa prajurit penjaga kerajaan jin yang terkenal sakti itu. Untuk mempersingkat waktu, Waseso dan Karpen menghendaki Pangeran Limbangsari agar langsung masuk ke kerajaan, urusan prajuritnya akan diurus oleh Waseso dan Karpen.

Pangeran Limbangsari pun setuju dan ia langsung masuk kerajaan untuk menemui raja jinnya. Ketika mereka bertemu pertempuran sengit pun terjadi, keduanya saling adu kesaktian.

Setelah melewati pertarungan yang cukup lama, raja jin pun berhasil ditumbangkan oleh Pangeran Limbangsari. Istana jin pun gempar, melihat rajanya berhasil dikalahkan para prajuritnya pun menyerah dan menyerahkan wilayahnya pada Pangeran Limbangsari.

"Pergilah kalian selamanya dari tempat ini. Jika kalian mengganggu tempat yang akan aku bangun kelak, nasib kalian akan sama dengan raja kalian ini" ancam Pangeran Limbangsari.

Tag
Share