DBD RENGGUT 17 NYAWA
DBD - Waspadai kasus DBD di Kendal sedang meningkat, bahkan 17 orang sudh meninggal dunia.-Achmad Zaenuri-
KENDAL - Masyarakat Kabupaten Kendal diminta mewaspadai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah mengganas. Sampai saat ini, tercatat sudah ratusan orang terkena di mana 17 di antaranya meninggal akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Sedangkan untuk kasus Demam Dengue atau DD sebenarnya sudah ribuan namun segera tertangani sehingga tidak sampai ke DBD.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal mencatat, per Senin 6 Mei 2024 kemarin, tercatat ada 341 kasus demam berdarah yang ditemukan, di mana 17 korban diantaranya meninggal dunia. Persebaran kasus tertinggi meninggal dunia ini terutama ditemukan di dua kecamatan atas, yakni Boja dan Sukorejo.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Dinkes Kendal, Bambang Setiyawan mengatakan, kemungkinan karena wilayah bawah panas nyamuk pindah di wilayah atas yang dingin sehingga dua kecamatan ini banyak yang terkena DBD hingga meninggal dunia.
Karena itu, Bambang mengimbay masyarakat untuk lebih waspada terkait peralihan cuaca ini. Selain itu, penanganan cepat terhadap penderita DBD juga amat menentukan keselamatan pasien.
"Jika anaknya atau keluarganya mengalami demam selama dua hari sebaiknya langsung di bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, jangan di obati di rumah. Sebab bisa juga itu gejala DBD," pesan Bambang Setiyawan.
*Pasien DBD Membludak
Musim pancaroba pergantian cuaca banyak orang yang mengalami batuk demam dan panas. Namun jangan sampai terlena panas dan demam bisa jadi terserang virus DBD.
Untuk itu masyarakat harus lebih waspada jika keluarga atau anaknya mengalami demam dan panas tinggi lebih dari dua hari. Seyogyanya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal sampai kehabisan kamar tidur karena pasien DB banyak bahkan pasien harus menempati rumah sementara sebelum mendapatkan ruangan. Ada yang dua sampai tiga hari baru dapat ruangan.
Bulan April dan Mei pasien yang masuk di RSI muhammadiyah Kendal ada 21 pasien yang positif DBD. Sedangkan korban meninggal tidak ada. Kebanyakan anak anak namun orang dewasa juga ada.
Salah satu orang tua pasien DBD, Muhamad Kholid Anhar, mengatakan anaknya mengalami panas dan demam sudah dua hari, setelah diperiksakan ternyata DBD dan harus dirawat.
"Anak saya panas dua hari tidak kunjung reda, setelah tak periksakan ternyata terkena DB dan harus dirawat dengan serius," kata Muhamad Kholid Anhar.
Dokter Rumah Sakit Islam Weleri Kendal, Rizka Ulfayani Arifah, mengatakan sampai saat ini pasien yang dirawat di RSI ada 21 pasien demam berdarah.