Diduga Patah Hati, Pemuda Asal Sragi Loncat dari Tiang Listrik

Korban menjalani perawatan di RSUD Kraton -Hadi Waluyo-

SRAGI - Diduga patah hati hingga alami depresi, seorang pemuda berusia 28 tahun asal Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan berinisial I nekat memanjat tiang listrik dan loncat ke tanah. Niatannya untuk bunuh diri tak berhasil. Korban masih hidup dan kini menjalani perawatan di RSUD Kraton.

Aksi pemuda ini naik tiang listrik, berjalan di atas kabel listrik menuju ke tiang listrik lainnya hingga akhirnya meloncat ke tanah mendapat perhatian warga sekitar. Warga berdatangan mendatangi lokasi kejadian untuk menyaksikan peristiwa itu.

Kapolsek Sragi AKP Suradi, dikonfirmasi, kemarin, membenarkan pada Minggu (10/12/2023), sekitar pukul 18.30 WIB, Polsek Sragi menerima laporan tentang adanya seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri. Seorang pria dilaporkan memanjat tiang listrik lalu berjalan di atas kabel listrik kemudian melompat ke tanah di depan toko alat tulis "Batam" di Dukuh Gembyang, Kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

Dikatakan, pemuda itu berinisial I (28), warga salah satu desa di Kecamatan Sragi. Korban bekerja sebagai karyawan warung makan ayam Geprek Sa’i yang berada di Jalan Raya Sragi-Comal di Kelurahan Sragi.

Usai menunaikan shalat Maghrib di tempat kerjanya, sekitar pukul 18.00 WIB, korban tanpa sebab yang jelas tiba-tiba memanjat tiang listrik yang berada di depan warung makan ayam Geprek Sa'i. Teman korban sempat menanyakan alasan korban memanjat tiang listrik tersebut, namun korban terdiam saja.

Korban justru berjalan di atas aliran kabel listrik nomor satu dari atas. Kejadian ini pun membuat warga berkumpul untuk menyaksikan peristiwa itu.

Kapolsek Sragi mengatakan, kakak korban dan mantan kekasih korban sudah berusaha membujuk korban agar tidak bunuh diri. "Korban tidak merespon. Hanya diam saja, tidak mau turun ke bawah," kata AKP Suradi.

Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Sragi. Selanjutnya, petugas Polsek Sragi mendatangi lokasi kejadian bersama dengan PMI Kabupaten Pekalongan dan Dishub Kabupaten Pekalongan.

Menurutnya, petugas Dishub membawa kendaraan truk crane untuk mengevakuasi korban. Korban juga terus dibujuk oleh tim PMI Kabupaten Pekalongan agar tidak melakukan aksi bunuh diri.

"Namun, saat korban saat akan dievakuasi menggunakan kendaraan truk crane dari Dishub justru menolak dievakuasi, dan korban menghindar terus menerus dengan berjalan di atas kabel aliran listrik ke arah barat dan timur lalu berhenti di kabel aliran listrik di atas atap toko alat tulis "Batam"," terang dia.

Sekitar pukul 22.30 WIB, korban justru menjatuhkan dirinya ke tanah. Tubuh korban mengenai atap atau kanopi toko alat tulis “Batam” hingga jebol ke ke bawah. Korban oleh petugas langsung diberikan pertolongan dan dibawa ke RSUD Kraton Pekalongan.

Kapolsek Sragi AKP Suradi menerangkan, berdasarkan keterangan kakak korban, korban sekitar setengah bulan yang lalu mengalami depresi, ditandai dengan bicara yang ngelantur atau menghayal seperti ada yang mengejar-ngejar.

Kakak korban juga menerangkan bahwa dalam keluarganya, ada kakak korban yang mengalami sakit jiwa sekitar tujuh tahun yang lalu dan sampai sekarang belum sembuh.

"Dari keterangan kakak korban, korban ini baru saja putus cinta dengan kekasihnya kurang lebih setengah bulan yang lalu. Pihak keluarga juga sempat menawari korban untuk menikah saja, namun korban tidak mau," terang Kapolsek Sragi.

Tag
Share