Angka Pernikahan di Kota Pekalongan Terus Menurun

Dr. Muhammad Najib Azca, Ph.D. Dosen Sosiologi UGM-WAHYU HIDAYAT -

PEKALONGAN - Angka pernikahan di Kota Pekalongan dalam satu dekade terakhir terus menurun. Penurunan angka pernikahan ini tak hanya terjadi di Kota Pekalongan, tetapi ternyata juga terjadi di tingkat provinsi bahkan Nasional.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), berdasar statistik 'Kota Pekalongan dalam Angka 2024', pada tahun 2023 angka pernikahan di Kota Pekalongan sejumlah 2.102. 

Jumlah ini turun jika dibandingkan angka pernikahan tahun 2022 yang sebanyak 2.291 dan tahun 2021 yang sebanyak 2.445.

Bahkan, jika dibandingkan satu dekade sebelumnya, yakni di tahun 2013, terjadi penurunan angka pernikahan yang cukup signifikan. 

Pada 2013, angka pernikahan di Kota Pekalongan tercatat 2.988. Artinya, ada penurunan angka pernikahan turun sebanyak 886, atau turun sekitar 29,6 persen dalam waktu 10 tahun.

Turunnya angka pernikahan juga terjadi di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dalam 'Jawa Tengah dalam Angka 2024', BPS mencatat angka pernikahan sebesar 256.144 di tahun 2023. Sedangkan tahun 2022 angka pernikahan 270.304, dan tahun 2021 sebesar 277.060.

Jika dibandingkan 10 tahun sebelumnya, pada tahun 2013 angka pernikahan di Jawa Tengah tercatat sejumlah 355.665. Artinya, angka pernikahan pada tahun 2023 turun sebanyak 99.521, atau sekitar 27,9 persen.

Secara lebih luas, di lingkup Nasional, angka pernikahan di Indonesia juga menurun. Dalam 'Statistik Indonesia 2024', BPS berdasar data dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama mencatat pada 2023 angka pernikahan di Indonesia sebesar 1.577.255.

Jumlah tersebut turun sebanyak 128.093 dari tahun 2022 yang sebesar 1.705.348. Angka pernikahan di tahun 2022 ini juga turun jika dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sejumlah 1.742.049.

Merujuk data BPS dalam 'Statistik Indonesia 2014', angka pernikahan di Indonesia pada tahun 2013 tercatat sebanyak 2.210.046. Artinya, dalam 10 tahun dari tahun 2013 sampai 2023, angka pernikahan di Indonesia turun sebesar 632.791 atau sekitar 28,8 persen.

Laporan BPS juga menyebutkan, mayoritas anak muda di Indonesia belum menikah. Mayoritas Dalam Laporan Statistik Pemuda Indonesia 2023 oleh BPS menyebut, mayoritas anak muda Indonesia berstatus belum menikah atau kawin, yakni 68,29% dari total pemuda Tanah Air.

Sementara itu persentase pemuda yang berstatus kawin sebesar 30,61%. Adapun pemuda yang cerai hidup atau mati sebanyak 1,10%.

Bahkan, dalam 10 tahun terakhir perkembangan persentase pemuda yang berstatus kawin dan belum kawin bertolak belakang. Artinya, persentase pemuda yang berstatus kawin semakin menurun sedangkan pemuda yang belum kawin semakin meningkat.

Jika melihat grafik, tren pemuda yang kawin atau menikah konsisten menurun dalam enam tahun belakangan. Bahkan persentase pemuda yang menikah pada 2023 menjadi yang terendah sedekade terakhir.

Tag
Share