Mempersembahkan Kekayaan Budaya Indonesia, Eksplorasi di Museum Taman Candi Nusantara

Museum Taman Candi Nusantara-@ tcn_official1-instagram.com

Namun, ketika ada di Nusantara, candi ini juga mengalami transformasi menjadi tempat pendarmaan abu jenazah para raja atau tokoh masyarakat terkenal pada masa itu sebagai ungkapan rasa terima kasih. Melihat keberadaannya yang menjulang tinggi, terasa luar biasa.

Atap candi ini, yang disebut antafik, dihiasi dengan berbagai ukiran dan relief cerita seperti Ramayana, Panji, Mahabharata, dan banyak lagi.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Sedekah Bumi di Pekalongan untuk Memupuk Rasa Syukur dan Memperkaya Warisan Budaya

3. Candi Sukuh

Candi Sukuh, dengan tampilannya yang sekilas mirip piramida suku Maya, adalah salah satu peninggalan aliran Hindu Tantrayana.

Aliran ini dikenal sebagai aliran Hindu yang lebih keras, bahkan dikatakan melakukan praktik makan mayat yang lebih ekstrim.

Candi Sukuh memiliki dua patung kura-kura yang melambangkan pengadukan Samudra, dengan tempat khusus di depannya untuk meletakkan sesajen sebagai persembahan. 

4. Candi Kidal

Candi Kidal, yang dinamakan demikian karena ditemukan di Desa Kida, merupakan salah satu candi yang menarik perhatian. Nama candi sering kali didasarkan pada daerah penemuan, prasasti, atau wilayah kecamatan atau kabupaten.

Candi ini dibangun pada abad ke-13 dan memiliki ciri khas berupa kepala monster Kala yang menjulang di setiap portiko.

Selain itu, candi ini juga memiliki patung kura-kura yang melambangkan pengadukan Samudra. Candi Kidal terkenal karena reliefnya yang menggambarkan kisah Garuda dan patung singa yang berdiri di sudut-sudutnya. 

BACA JUGA:Menelusuri Kekayaan Budaya dan Spiritualitas dari Tradisi Unik Nyadran atau Sedekah Laut di Pekalongan

Arca Dua Sisi

Arca dua sisi yang merupakan salah satu koleksi dari Museum Taman Candi Nusantara menampilkan dua muka yang menarik. Pada bagian belakang, terdapat kepala kala yang menakjubkan, sementara pada bagian depan terdapat patung Ganesha yang memukau.

Arca ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Singosari yang luar biasa. Meskipun berasal dari tahun 1000 Masehi, ukiran pada arca ini masih sangat jelas terlihat, meskipun sedikit tergerus oleh waktu dan unsur-unsur alam. Selain itu, kita juga dapat melihat keindahan batik pada arca ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan