Kisah Sukses Perempuan Muda Berdayakan Kelompok Tani Nira di Magelang Bikin Produk Bertaraf Internasional

Reporter: Saiful Ibad |

Editor: Wahyu Hidayat |

Rabu , 20 Mar 2024 - 18:30

Kisah sukses perempuan muda-Pecah Telur -youtube

RADARPEKALONGAN.BACAKORAN.CO - Kisah sukses perempuan muda dari desa trenten, kabupaten Magelang layak untuk didengar. Karena berkat kepeduliannya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Taraf hidup masyarakat desa Trenten, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang ini termasuk rendah.

Sebab dulunya ibu-ibu demi membantu perekonomian harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkan 20 ribu rupiah.

Tak cuma itu saja, ibu-ibu di desa Trenten ini juga harus bekerja dari pagi sampai sore menjelang. Tentu saja ini menggelitik naluri Ella Rizkif Matukhah sebagai sesama perempuan.

Upah murah dengan jam kerja yang tidak memenuhi standar tersebut menjadikannya landasan untuk bergerak. Ia miris karena anak-anak di desa Trenten jadi tidak terurus.

Padahal untuk mewujudkan masyarakat yang berstandar tinggi, perlu ada upaya lain. Begitulah awal mula kisah sukses perempuan muda bernama Ella Rizkif Maftukhah.

Kisah Sukses Perempuan Muda

Perempuan muda usia 28 lulusan dari UGM ini mulai berhasil membuktikan kalau masyarakat desa Trenten bisa meningkatkan kesejahteraan mereka lewat hasil bumi yang ada.

Di desa Trenten ini adalah sektor penghasil gula kelapa terbaik di Magelang. Namun sayangnya masyarakat belum sejahtera perekonomiannya.

Terbukti lewat kisah sukses perempuan muda Ella Rizkif di laman youtube Pecah Telur ini banyak dari ibu-ibu harus pergi ke kota cuma untuk mendapatkan uang 20 ribu.

kisah sukses perempuan muda berdayakan kelompok tani nira di magelang bikin produk bertaraf internasional                            radarpekalongan.bacakoran.co - kisah sukses perempuan muda dari desa trenten, kabupaten magelang layak untuk didengar. karena berkat kepeduliannya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. 
taraf hidup masyarakat desa trenten, kecamatan candi mulyo, kabupaten magelang ini termasuk rendah.
sebab dulunya ibu-ibu demi membantu perekonomian harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkan 20 ribu rupiah. 
tak cuma itu saja, ibu-ibu di desa trenten ini juga harus bekerja dari pagi sampai sore menjelang. tentu saja ini menggelitik naluri ella rizkif matukhah sebagai sesama perempuan.
\baca juga:dari jualan online, pria ini bisa melunasi utang ratusan juta dalam waktu singkat kurang dari 12 bulan!
baca juga:5 tips bisnis online anti bangkrut, minta restu orang tua dan hindari riba!
upah murah dengan jam kerja yang tidak memenuhi standar tersebut menjadikannya landasan untuk bergerak. ia miris karena anak-anak di desa trenten jadi tidak terurus.
padahal untuk mewujudkan masyarakat yang berstandar tinggi, perlu ada upaya lain. begitulah awal mula kisah sukses perempuan muda bernama ella rizkif maftukhah.
kisah sukses perempuan muda
perempuan muda usia 28 lulusan dari ugm ini mulai berhasil membuktikan kalau masyarakat desa trenten bisa meningkatkan kesejahteraan mereka lewat hasil bumi yang ada.
di desa trenten ini adalah sektor penghasil gula kelapa terbaik di magelang. namun sayangnya masyarakat belum sejahtera perekonomiannya.
terbukti lewat kisah sukses perempuan muda ella rizkif di laman youtube pecah telur ini banyak dari ibu-ibu harus pergi ke kota cuma untuk mendapatkan uang 20 ribu.
baca juga:hadir dengan tren koleksi baru: mutif corp singgah bersahaja 9, sapa mitra bisnis di pekalongan
baca juga:siapkan dirimu! begini 6 cara mengantisipasi pengeluaran tak terduga dalam bisnis
"biasanya mereka pergi ke kota untuk bekerja jadi penyetrika, cuci baju dan pekerjaan rumah tangga. dari jasa tersebut lalu dibayar 20 ribu," ujar perempuan muda ini.
padahal ada 80 hektar kelapa yang ada di desa. namun pendapatan dan penghasilan warga masyarakay tak sebanding.
membentuk kelompok wanita tani nira bertaraf internasional
selama ini potensi nira yang ada di desa trenten ini masih belum dimaksimalkan. padahal ada potensi yanh besar kalau dibuat jadi maksimal.
ada tiga lembaga yang dibentuk. pertama untuk sosial kelompok wanita tani nira lestari. kedua, koperasi nira lestari makmur dan pt nira lestari international.
total ada 94 yang tergabung dalam kwt nira lestari di desa trenten. semangatnya untuk membantu ibu-ibu disana agar tak perlu lagi pergi shubuh dan pulang sore hari.
dengan adanya kelompok tani nira lestari ini akhirnya para bisa membantu perekonomian warga masyarakat. mereka cukup di rumah saja tapi bisa tetap berpenghasilan.
baca juga:sudah 20 alumni jadi wirausahawan, slb negeri batang latih siswa berkebutuhan khusus untuk mandiri
baca juga:diduga edarkan alat pcr tanpa izin edar, marketing perusahaan alkes jadi terdakwa di pn pekalongan
dari situ akhirnya terbentuklah komunitas ibu-ibu tani nira yang kemudian hasil produksinya dikembangkan menjadi ekspor.
saat ini nira yang diproduksi ibu-ibu desa trenten sudah berhasil diekspor ke beberapa negara. diantaranya korea, eropa dan malaysia.
kisah sukses perempuan muda ini dengan pt nira lestari ini mengembangkan tiga produk. diantaranya vega nectar, gula kelapa dan gula semut.
produk-produk ini ternyata digemari oleh masyarakat luar negeri seperti belanda, korea dan malaysia.
pemberdaya, ibu rumah tangga dan eksportir
terakhir yang dapat kita pahami adalah perempuan juga bisa melakukan hal terbaik dalam hidupnya. bahkan bisa berperan sebagai pemberdaya masayarakat.
seperti yang dilakukan oleh ella rizkif maftukhah yang ternyata bisa mampu menggerakkan petani nira di kabupaten magelang.
dimana yang dulunya warga masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya, sekarang bisa memenuhi kebutuhan hidup.
bahkan bisa menjamin biaya sekolah dan kesehatan yang selama ini mahal. karena dengan adanya usaha bersama pt nira lestari international yang transparan, ada csr bagi yang membutuhkan.
baca juga:harus dicoba! 8 strategi digital marketing yang dapat meningkatkan penjualan
baca juga:berkah tarawih ukhuwah, pemkab batang bisa berinteraksi hingga jaring aspirasi warganya
karena memang konsep awalnya adalah membantu perekonomian dan membantu kaum dhuafa serta anak-anak yang tak punya biaya untuk sekolah.
itulah kisah sukses perempuan muda usia 28 tapi sudah bisa memberdayakan banyak orang di desa trenten berkat keuletannya. (*)