Menelusuri Kekayaan Budaya dan Spiritualitas dari Tradisi Unik Nyadran atau Sedekah Laut di Pekalongan

Kegiatan nyadran atau sedekah laut di Kota Pekalongan, pada Minggu, 27 Agustus 2023.-Dok/Radar Pekalongan-

Dalam pelaksanaannya, nyadran laut biasanya dilakukan pada pagi hari. Tradisi Nyadran atau Sedekah Laut di Pekalongan dilaksanakan oleh masyarakat nelayan setempat setiap bulan Syuro dalam penanggalan Jawa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah.

Pelaksanaan tradisi ini melibatkan berbagai prosesi dan ritual yang diikuti oleh masyarakat. 

Tradisi ini juga menjadi ajang untuk menampilkan hiburan rakyat yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang.

Tidak hanya orang pesisir saja, tetapi juga warga dari kampung sebelah atau warga pendatang yang ingin melihat prosesi ritual sedekah laut atau sekadar ingin menikmati hiburan rakyat.

Pada hari yang ditentukan, masyarakat nelayan dan masyarakat umum berkumpul di pantai untuk mengadakan Ritual Sadranan.

Ritual ini melibatkan penghiasan kapal-kapal nelayan yang berisi sesaji seperti kepala kerbau, aneka jajan pasar, wayang Dewi Sri dan Pandawa Lima, aneka mainan anak-anak, dan lainnya. 

Selain itu, ada iring-iringan yang menampilkan seorang wanita cantik yang ditandu oleh empat orang pria. Ini dilakukan untuk menarik perhatian orang-orang yang hadir di upacara.

Sebelum kapal-kapal nelayan dikapalkan ke laut, terdapat serangkaian prosesi dan doa selamatan yang dipimpin oleh pemuka adat atau sesepuh. Doa-doa dan mantra ditujukan untuk menghormati dan memohon berkah kepada dewa-dewa laut. 

Setelah prosesi dan doa selamatan selesai, kapal-kapal nelayan yang telah dihias dan berisi persembahan akan dibawa ke tengah laut untuk dilakukan pelarungan.

Setelah kapal-kapal nelayan dilarung, masyarakat melemparkan bunga dan dedaunan ke laut sebagai tanda rasa syukur dan penghormatan.

Tradisi ini juga menjadi ajang untuk menampilkan berbagai hiburan seperti pagelaran wayang, panggung musik, pengajian akbar, dan lainnya.

Tradisi nyadran laut juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial antara masyarakat nelayan dan masyarakat umum. Dan juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi, menjaga hubungan kekerabatan, serta memperkuat rasa kebersamaan antarwarga.

BACA JUGA:Angkat Kearifan Lokal, Projek P5 SMK Muhammadiyah Karanganyar Diwarnai Seni Tradisional Khas Pekalongan

BACA JUGA:5 Rekomendasi Celana Batik Casual untuk Wanita, Cocok untuk Jalan-Jalan Santai

Aturan yang harus Dikuti saat Tradisi Nyadran atau Sedekah Laut di Pekalongan

Tag
Share