Perempuan Rentan Dilatih Olah Limbah Batik Jadi Produk Bermanfaat

LATIH - Perrempuan rentan dan penerima bansos diberi pelathan pengolahan limbah batik.-ISTIMEWA -

KOTA - Puluhan penerima bantuan sosial (bansos) dan perempuan rentan di 3 wilayah yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan.dan Kabupaten Batang ditingkatkan keterampilannya berupa pelatihan pemanfaatan limbah kain batik untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Selain untuk mengurangi sampah, pemanfaatan limbah kain batik dapat pula dijadikan sebagai salah satu produk kreatif yang bernilai ekonomi tinggi jika dijual.

Pembina Industri Ahli Muda Disperindag Jateng, Setio Budi Purwono mengungkapkan bahwa, penyelenggaraan bimtek tersebut dimaksudkan agar seluruh peserta mampu memanfaatkan limbah kain batik untuk diolah menjadi produk yang layak jual seperti tas dan sarung bantal. Terlebih bahan ini mudah ditemui di Kota Pekalongan sebagai sentra batik.

" Kami memberikan keterampilan agar mereka mampu mengubah limbah menjadi berkah. Sehingga, tentu mereka juga bisa menjalankan bisnis mereka di kemudian hari secara mandiri,"ucapnya saat penutupan bimtek Pemanfaatan Limbah Batik, Jumat siang (8/3/2024).

Setio menyebutkan, bimtek tersebut diikuti oleh penerima bantuan sosial yang terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka berasal dari Kota/Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang.  Setio merinci ada 10 orang berasal dari Kota Pekalongan, sementara Kabupaten Pekalongan dan Batang masing- masing terdiri atas 5 peserta dan itambah 6 peserta dari unsur perempuan atau perempuan rentan melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (PPEP) Kota Pekalongan.

Adapun pada bimtek ini juga bekerjasama dengan salah satu usaha batik di Kota Pekalongan, Maharani Craft sebagai instruktur. Dengan adanya program pelatihan ini diharapkan bisa menanggulangi kemiskinan ekstrem.

"Dengan memberikan pelatihan-pelatihan teknis seperti ini dan sesuai kearifan lokal diharapkan mampu memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Selain diadakan di Kota Pekalongan, kami roadshow melakukan kegiatan serupa di Solo Raya dan Pati Raya yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah,"ujarnya.

Salah satu peserta bimtek pemanfaatan limbah batik, Ita, sekaligus perwakilan Srikandi Lembaga Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja (Srikandi LPPAR) Kota Pekalongan mengaku adanya program ini sangat membantu bagi dirinya dan peserta lain untuk memperluas jaringan, belajar bersama memanfaatkan limbah kain batik menjadi barang bernilai jual tinggi, serta mampu memberdayakan masyarakat.

"Untuk memberikan tambahan penghasilan bagi kami, para kaum perempuan rentan, terlebih Saya hanya ibu rumah tangga biasa. Dengan adanya pelatihan ini, harapannya produk-produk yang dihasilkan ini dapat menjadi penghasilan kami dari rumah dan mampu meningkatkan perekonomian keluarga," pungkasnya. (nul)

Tag
Share