Banjir Bandang Sapu Pegunungan

KERJA BAKTI - Warga, TNI, Polri, BPBD, DPU, Pemdes Sidomulyo dan Pemerintah Kecamatan Lebakbarang kerja bakti bersihkan material longsor yang tersangkut di sekitar Jembatan Sidomulyo pasca banjir bandang yang melanda wilayah pegunungan tersebut, kemarin. -HADI WALUYO-

LEBAKBARANG - Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Sido sapu pemukiman warga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Minggu (3/3/2024) malam, sekitar pukul 19.00 WIB.

Banjir bandang akibat tingginya debit sungai di wilayah pegunungan ini diperparah dengan tebing setinggi ratusan meter di kawasan hutan di Desa Kutorembet longsor. Pasalnya, material longsoran berupa pohon-pohon besar, sampah, dan bebatuan ikut hanyut terbawa arus sungai yang meluap tersebut.

Dampaknya, material longsor itu menghantam jembatan utama di Kecamatan Lebakbarang, tepatnya Jembatan Sidomulyo di perbatasan Desa Sidomulyo dengan Lebakbarang. Material longsor berupa gelondongan pohon-pohon besar dan batu itupun naik ke atas jembatan hingga masuk ke wilayah pemukiman yang berada di pinggiran sungai.

Dihantam batu besar dan batang-batang pohon besar membuat jembatan vital itu rusak. Tangan-tangan pengaman jembatan di sisi kanan dan kirinya hilang tersapu banjir bandang tersebut. Malam itu, banyak batang pohon besar yang teronggok di atas jembatan. Sehingga akses dari ibukota Lebakbarang ke desa-desa di wilayah selatan sempat tertutup total.

Batu besar juga menghantam dapur rumah milik warga Desa Sidomulyo hingga rusak parah. Dua kandang sapi milik warga ikut dihajar banjir bandang malam itu. Akibatnya, tiga ekor sapi milik warga hilang tersapu banjir.

Tak hanya itu, satu rumah warga desa setempat lainnya juga mengalami kerusakan. Sebab, material longsor berupa pohon besar menghantam bagian depan rumah ini.

Hingga Senin (4/3/2024) pagi, tunggak dan gelondongan pohon-pohon besar berserakan di area pemukiman di Desa Sidmomulyo. Jembatan utama yang sempat tertutup metarial longsor juga sudah bisa dilewati kembali oleh kendaraan roda dua dan roda empat setelah warga, TNI, Polri dan relawan lainnya bekerja bakti membersihkan material longsoran hingga Senin dini hari tadi.

Kepala Desa Sidomulyo Suyanto, menerangkan, saat hujan turun lebat, debit sungai sangat tinggi. Di saat itu pula ada tebing tinggi di kawasan hutan di Desa Kutorembet longsor. Sehingga meterial longsor berupa tanah, batu dan pohon-pohon besar masuk ke dalam sungai dan hanyut ke bawah.

"Material longsor itu masuk ke sungai. Di atas jembatan itu ada batu di tengahnya. Mungkin di situ sudah penuh dengan pohon-pohon yang roboh akibat longsor di atas, hingga akhirnya meluap ke atas jembatan dan naik ke wilayah pemukiman," terang Suyanto.

Menurutnya, jembatan itu tidak putus atau ambrol, hanya tangan-tangan jembatannya yang hilang. Batu besar ada juga yang ikut naik ke atas jembatan hingga masuk ke pemukiman. Batu besar ini berhenti setelah menghantam dapur rumah warga bernama Sujarwo.

"Dapur dan kandang sapi Pak Sujarwo kena semua. Warungnya juga hancur. Kandang sapi, warung, dan dapurnya habis total," ungkap dia.

Dua ekor sapi milik Sujarwo hilang tersapu banjir. Selain itu, satu ekor sapi milik Aris juga hilang diterjang banjir. "Sapinya Pak Aris hilang satu, padahal biasanya isinya lima hingga enam ekor," kata dia.

Selain merusak dapur rumah Sujarwo, material longsor berupa pohon besar yang terbawa banjir bandang juga merusak rumah warga bernama Siwu. Dua sawah juga hilang tergerus banjir bandang sungai itu.

"Rumah yang rusak ada dua, satunya lagi rumah Bu Siwu. Itu bagian depannya rusak kena pohon besar," kata dia.

Tag
Share