Terapkan Teknologi TSS, Dispaperta dan Gapoktan Sukses Panen Perdana 22,4 Ton Bawang Merah

Reporter: M Dhia Thufail |

Editor: Rony Coy |

Rabu , 11 Sep 2024 - 21:12

PANEN PERDANA - Dispaperta Kabupaten Batang bersama Gapoktan Candinglado Kecamatan Bawang berhasil melakukan panen perdana bawang dengan menerapkan teknologi TSS.-M DHIA THUFAIL-

BATANG — Inovasi dalam metode penanaman terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batang untuk meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura.

Salah satu langkah yang ditempuh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang adalah dengan menerapkan teknologi True Seed of Shallot (TSS) atau penanaman bawang merah dari biji, yang dinilai lebih efisien dibanding metode konvensional.

Teknologi ini merupakan hasil pengembangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Jawa Tengah dan saat ini sedang diujicobakan di beberapa kabupaten, termasuk Batang, Grobogan, Cilacap, Kendal, dan Wonogiri.

Kepala Bidang Hortikultura Dispaperta Batang, Irhas Fredy Wibowo, mengatakan bahwa metode TSS memberikan manfaat langsung bagi para petani, terutama dalam efisiensi waktu tanam.

"Keunggulan dari teknologi TSS ini, antara lain tanaman lebih tahan terhadap serangan hama Fusarium dan Thrips, umbi memiliki warna merah keunguan, serta masa panen yang relatif lebih singkat. Metode ini juga cocok diterapkan di lahan dengan ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut," ujarnya, Rabu (11/9/2024).

Sebagai contoh, kelompok tani Gapoktan Candinglado di Kecamatan Bawang berhasil melakukan panen perdana di lahan seluas dua hektare, dengan masa tanam 70 hari. Hasilnya mencapai 11,2 ton per hektare, dengan harga jual di tingkat petani sebesar Rp 15.000 per kilogram.

"Ini hasil yang cukup menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan metode penanaman umbi yang membutuhkan waktu 80 hari dan menghasilkan 7-8 ton per hektare," kata Irhas.

Penerapan teknologi TSS diharapkan mampu meningkatkan hasil panen bawang merah di Batang dan daerah lainnya. Selain itu, inovasi ini berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian petani, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan hama tanaman. (fel)

terapkan teknologi tss, dispaperta dan gapoktan sukses panen perdana 22,4 ton bawang merah                            batang — inovasi dalam metode penanaman terus dikembangkan oleh pemerintah kabupaten batang untuk meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura.
salah satu langkah yang ditempuh dinas pangan dan pertanian (dispaperta) kabupaten batang adalah dengan menerapkan teknologi true seed of shallot (tss) atau penanaman bawang merah dari biji, yang dinilai lebih efisien dibanding metode konvensional.
teknologi ini merupakan hasil pengembangan dinas pertanian dan perkebunan (distabun) jawa tengah dan saat ini sedang diujicobakan di beberapa kabupaten, termasuk batang, grobogan, cilacap, kendal, dan wonogiri.
kepala bidang hortikultura dispaperta batang, irhas fredy wibowo, mengatakan bahwa metode tss memberikan manfaat langsung bagi para petani, terutama dalam efisiensi waktu tanam.
"keunggulan dari teknologi tss ini, antara lain tanaman lebih tahan terhadap serangan hama fusarium dan thrips, umbi memiliki warna merah keunguan, serta masa panen yang relatif lebih singkat. metode ini juga cocok diterapkan di lahan dengan ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut," ujarnya, rabu (11/9/2024).
sebagai contoh, kelompok tani gapoktan candinglado di kecamatan bawang berhasil melakukan panen perdana di lahan seluas dua hektare, dengan masa tanam 70 hari. hasilnya mencapai 11,2 ton per hektare, dengan harga jual di tingkat petani sebesar rp 15.000 per kilogram.
"ini hasil yang cukup menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan metode penanaman umbi yang membutuhkan waktu 80 hari dan menghasilkan 7-8 ton per hektare," kata irhas.
penerapan teknologi tss diharapkan mampu meningkatkan hasil panen bawang merah di batang dan daerah lainnya. selain itu, inovasi ini berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian petani, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan hama tanaman. (fel)

Tag