Setelah ketinggalan, Inggris segera mengambil alih permainan dengan penguasaan bola mencapai 81%. Hal tersebut menunjukkan respons cepat tim terhadap situasi sulit.
Setelah gol penyama kedudukan hadir melalui penalti Harry Kane, Inggris menunjukkan permainan menyerang yang lebih terorganisir.
Pergerakan off-the-ball dari pemain depan dan gelandang Inggris menciptakan banyak ruang, terutama di sisi sayap, di mana Saka sering kali dapat memanfaatkan kelemahan pertahanan Belanda.
Analisis Taktikal
Inggris menerapkan blok pres medium hingga tinggi yang efektif dalam mengganggu penguasaan bola Belanda.
Sementara itu, Belanda terlihat kesulitan saat kehilangan bola, terutama ketika Inggris mampu memanfaatkan ruang yang tersedia.
Dengan taktik menyerang yang agresif dan pergerakan yang cerdas, Inggris mampu menciptakan banyak peluang meskipun harus menghadapi blok pertahanan Belanda.
Dalam fase menyerang, Inggris mengandalkan pergerakan pemain yang lincah. Foden, yang tampil di sisi kanan, sering kali menarik perhatian bek lawan dan membuka ruang untuk pemain lain.
Keberhasilan Foden dalam mengelabui pertahanan Belanda terlihat jelas saat ia berhasil melepaskan beberapa tembakan berbahaya.
Pergantian Pemain yang Krusial
Salah satu kunci keberhasilan Inggris adalah pergantian pemain yang dilakukan Gareth Southgate. Memasukkan Cole Palmer dan Ollie Watkins di masa injury time terbukti menjadi keputusan yang tepat.
Palmer memberikan umpan yang berujung pada gol kemenangan, sementara Watkins menunjukkan insting mencetak gol yang sangat luar biasa.
BACA JUGA:Lewati Catatan Messi, James Rodriguez Bawa Colombia Tantang Argentina di Final Copa America 2024
Pergantian ini menunjukkan bahwa Southgate mampu membaca situasi permainan dengan baik dan membuat keputusan yang tepat untuk memanfaatkan stamina lawan yang mulai menurun di akhir pertandingan.