Sejarah Terbentuknya Tradisi Batik Pekalongan

Sabtu 30 Mar 2024 - 09:10 WIB
Reporter : M Rizqi Al Faza
Editor : Wahyu Hidayat

Selain itu, kota Pekalongan juga merupakan kota bandar yang ramai dengan pengunjung dari luar daerah, dan hingga sekarang menjadi pusat sejumlah koperasi besar yang melayani pengusaha kecil dan menengah, termasuk pelaku bisnis batik.

Hingga kini, Pekalongan adalah penghasil batik terbesar di Indonesia. Hal ini didukung dengan keberadaan Pasar Grosir Setono, yang didirikan tahun 1941, sebagai pusat penjualan batik terbesar dan terlengkap –selain sentra belanja batik lainnya seperti Pasar Banjarsari dan Pasar Batik.

Batik Pekalongan dipasarkan hingga ke daerah luar Jawa, seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Minahasa, dan Makassar.

Jika ingin mengetahui sejarah batik Pekalongan, kunjungilah Museum Batik di sana yang didirikan tahun 1990. Anda juga wajib datang ke kampung batik Kauman dan menonton festival batik yang dihelat setiap tahun.

Batik Pekalongan merupakan hasil dari akulturasi budaya di Pekalongan, yang mampu memperlihatkan kreativitas dalam dinamika perkembangan batik Pekalongan yang lestari hingga kini.

Variasi suku bangsa di antara para perajin batik akhirnya menciptakan beragam motif yang memperkaya ragam corak batik yang dihasilkan.

BACA JUGA:Berkah Tarawih Ukhuwah, Pemkab Batang Bisa Berinteraksi Hingga Jaring Aspirasi Warganya

Motif yang paling populer dan terkenal dari Pekalongan adalah motif batik Jlamprang. Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan Belanda dan Cina.

Batik Pekalongan juga sangat dipengaruhi pendudukan Jepang, yang kemudian menjadi motif batik Pagi Uncomfortable, batik Hokokai, dan lain-lain.

Industri kerajinan batik di Pekalongan merupakan industri kerajinan rakyat yang fenomenal.

Batik merupakan karya seni yang memiliki nilai-nilai kultural yang unik. Eksistensi batik dapat dijumpai setiap saat di seluruh sudut kota Pekalongan.

Sementara itu aktivitas produksi dan perdagangan batik hidup sepanjang hari, bahkan hingga larut malam. Denyut kehidupan masyarakat yang tidak pernah lepas dari batik ini mengantar Pekalongan dengan citra sebagai "kota batik".

Usaha batik di Pekalongan memiliki kontribusi besar dalam memberikan kesejahteraan masyarakat, menyediakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

BACA JUGA:Tantangan yang Perlu Dihadapi dalam Pengembangan dan Pelestarian Batik Pekalongan di Era Modern

Usaha batik Pekalongan memiliki modal sosio kultural yang produktif di dalam masyarakat, yang antara lain adalah kreativitas dan inovasi ekonomi, didukung teknologi serta artistik dalam mempetahankan perkembangan usaha batik.

Tags : #pekalongan
Kategori :

Terpopuler