Blusukan di Pasar Kajen Kabupaten Pekalongan, Ganjar Dialog dan Serap Aspirasi Pedagang

Selasa 16 Jan 2024 - 22:08 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Wawan Fcd

KAJEN - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo blusukan di Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan, Selasa (16/1/2024). Selain menyapa pedagang dan pengunjung pasar, Ganjar berdialog dengan para pedagang di pasar tersebut.

Ganjar Pranowo naik motor vespa warna merah saat menuju ke Pasar Kajen, dengan diiringi konvoi motor dari komunitas vespa dan CB Pekalongan. Di depan pasar, Ganjar langsung dikerumuni ratusan warga. Sebagian besar emak-emak.

Mereka ingin melihat calon presiden RI ini secara langsung. Tak sedikit warga yang berusaha merangsek untuk mendekati Ganjar Pranowo lantaran ingin bersalaman atau foto bersama.

Di dalam pasar, Ganjar Pranowo menyapa pedagang dan para pengunjung pasar yang siang itu masih berkutat dengan aktivitas jual beli di pasar. Ganjar pun sesekali mengajak dialog para pedagang.

Di lorong masuk pasar lantai 2, Ganjar Pranowo tampak berjongkok dan ngobrol dengan pedagang beras bernama Nuriyah (73), warga Desa Pekiringan Alit, Kecamatan Kajen.

"Yang paling murah berapa Bu?," tanya Ganjar.

Nuriyah mengatakan, harga beras saat ini naik. Paling murah sekitar Rp 14 ribu perkilo. Kenaikan beras ini sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir ini. Harga beras sebelumnya di kisaran Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu perkilo.  

Ganjar menyusuri lorong utama di Pasar Kajen. Capres nomor urut 3 ini mengajak dialog beberapa pedagang dan menerima aspirasi dari para pedagang di Kabupaten Pekalongan ini.

Salah satu aspirasi yang disampaikan pedagang adalah agar pasar tidak dipindah ke lokasi lain. "Pasar ojo dipindah Pak," teriak salah satu pedagang saat Ganjar Pranowo melintas di depannya.

Ganjar Pranowo pada wartawan usai blusukan di Pasar Kajen, mengatakan, aspirasi yang disampaikan pedagang masih sama. Yakni kenapa harga beras tak kunjung turun. Untuk saat ini, kata Ganjar, harga beras, gula dan tomat yang mengalami kenaikan.

"Kalau kita lihat cabai, rawitnya masih agak tinggi tapi cabai hijaunya sudah turun sampai Rp 10 ribu per kilo," kata Ganjar.

Dengan adanya kenaikan sejumlah komoditas tersebut, Ganjar menilai sudah membutuhkan adanya intervensi dari pemerintah. Pemda pun biasanya akan melakukan pantauan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah.

"Kalau situasi sudah seperti ini cepet-cepet segera diintervensi. Apakah intervensinya itu mencari sumber daya dari tempat lain untuk operasi pasar atau juga kemudian dengan cara-cara yang lain, tapi rasanya memang penting distribusi beras ini," ujar Ganjar Pranowo.

Dikatakan, harga beras Bulog sebenarnya cukup bagus. Namun untuk membelinya harus 5 kg. "Itu bisa di angka kalau tidak salah kemarin 11 ribu. Maka operasi dari Bulog memang dibutuhkan agar masyarakat bisa mendapatkan kenyamanan dengan harga beras murah," katanya.

Selain isu kenaikan harga beras, Ganjar mengaku mendapatkan aspirasi dari pedagang berupa kekhawatiran Pasar Kajen akan dipindah. "Tapi ada isu lokalnya, ada kekhawatiran tadi 'Pak Pasarnya jangan dipindah pak'. Jadi pergantian-pergantian seperti itu perlu dikomunikasikan dengan masyarakat, dengan para pedagang. Sehingga kita bisa memitigasi dari awal dan ini akan bisa berjalan," ujarnya.

Tags : #ganjar
Kategori :