Cuaca Mekah Capai 40 Derajat, 2 Jemaah Haji Lansia asal Kendal Wafat di Tanah Suci

KENDAL - Kondisi cuaca di Tanah Suci Mekah yang panas turut berdampak pada daya tahan tubuh para jemaah haji asal Indonesia, termasuk Kabupaten Kendal. Terutama bagi jemaah yang sudah berusia lanjut (lansia) yang menjadi lebih rentan terpapar sakit hingga meninggal dunia.

Baru-baru ini, dua Jemaah haji asal Kabupaten Kendal juga dikabarkan meninggal dunia di Tanah Suci Mekah. Keduanya wafat setelah sebelumnya jatuh sakit.

Kabar ini pun dibenarkan pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kendal, Senin 24 Juni 2024. Mereka menyebut, dari total 980 Jemaah haji asal Kendal, ada dua di antaranya yang wafat di Mekah.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kendal, Mahrus mengungkapkan, dua Jemaah haji asal Kendal yang meninggal di Tanah Suci itu sebelumnya jatuh sakit.

"Yang meninggal itu ada dua, di rombongan haji kloter 40," ujarnya.

Kedua Jemaah haji Kendal yang wafat di Mekah itu tercatat atas nama Sapuan (83), warga Desa Tejorejo, Kecamatan Gemuh, dan Ahmad Yatin (78), warga Desa Merbuh, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. 

"Keduanya sdah dimakamkan di sana (TanahSuci Mekah, red)," imbuh Mahrus.

Menurut dia, kedua jemaah haji asal Kendal tersebut meninggal antara lain karena sebab cuaca di Tanah Suci Mekah yang amat panas. Diketahui, suhu di Mekah sat ini mencapai 40 derajat celcius. 

Kondisi cuaca panas yang melampaui suhu rata-rata di Indonesia itu disebut Mahrus memicu penurunan imun atau daya tahan tubuh para jemaah haji. Ketika daya tahan tubuh menurun, maka Jemaah haji menjadi mudah terpapar sakit.

"Sebetulnya waktu pengecekan kesehatan sebelum keberangkatan itu kesehatannya baik semua, kemungkinan imun tubuh turun, karena cuaca di sana juga mencapai 40 derajat," tuturnya. 

Dengan kondisi tersebut, Mahrus berharap para jemaah haji Kabupaten Kendal sejumlah 978 senantiasa diberikan kesehatan, sehingga bisa dipulangkan sesuai dengan jadwal. (zen)