JKM BPJS TK Cair, Ahli Waris TKW yang MD di Hongkong Terima Santunan Hingga Rp 218 Juta

KENDAL - Ahli waris Siti Anifah, buruh migran yang meninggal saat bekerja di Hongkong, dipastikan telah menerima pencairan Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan. Penyerahan secara simbolis dilakukan Sekretaris Disperinaker Kendal didampingi pihak BPJS Naker Cabang Kendal pada Jumat, 15 Maret 2024. 

Kegiatan serah terima JKM itu juga disaksikan unsur PPPMI, BP2MI, Kepala Desa Kaliyoso, perwakilan masyarakat, dan Kepala Cabang PPPMI. Hal ini dibenarkan Sekretaris Disperenaker Kabupaten Kendal, M. Anas, saat ditemui media pada Selasa 19 Maret 2024.

Menurut Anas, pihaknya telah memfasilitasi pendampingan pemulangan jenazah PMI di Desa Kaliyoso, Kecamatan kangkung.  Jenazah tiba di rumah duka pukul 23.00 WIB.

"Pemulangan difasilitasi PPPMI dan BP2MI, kalau kita menunggu di rumah duka, setelah itu menyerahkan bantuan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 218 juta. Santunan itu diserahkan langsung oleh Kepala Cabang BPJS Kabupaten Kendal," Ucap M. Anas.

Lebih lanjut ia mengatakan, informasi dari PPPMI itu kan dia baru sekitar 20 hari bekerja di Hongkong, sehingga meninggalnya tanggal 24 Februari 2024. 

"Proses pengirimannya agak lama mungkin terkait administrasi, dicek dulu, diotopsi, apa mungkin karena sakit ataupun ada penyebab yang lain. Ternyata informasi dari sana itu adalah sakit," ungkapnya.

Sementara Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Kendal, Deden Rinifiandi menyampaikan, santunan tersebut nominalnya total 218 juta, 85 juta santunan jaminan kematian, sedangkan yang 133 jutanya itu bantuan beasiswa pendidikan. Maksimal untuk dua orang anak.

"Rinciannya 1,5 per tahun SD, SMP 2 juta per tahun, SMA 3 juta per tahun, kuliah 12 juta per tahun sampai lulus," ujar Deden.

Ia menambahkan TKI maupun TKW berangkat harus secara resmi keberangkatannya, agar terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. (zen)